Fenomena Metafisika Menembus
Dimensi Alam Bawah Sadar (Rahasia
Alam Bawah Sadar).
Bismillahirrahmanirrahiim,
Banyak orang yang ingin menjelajah Alam Bawah Sadar (Istilah dunia tenaga
dalamnya: Ilmu Meraga Sukma). Bagaimanakah rahasia yang sebenarnya ?
Benarkah Mejelajah Alam Bawah Sadar hanya bisa dilakukan dengan metode
tirakat (Toriqat) atau dengan meminta bantuan jin…?
Anda mungkin pernah mendengar
cerita seseorang berilmu tinggi, yang mampu mengunjungi familinya hanya dengan
berkonsentrasi atau Meditasi, Tafakur atau Toriqat. Atau, Anda mungkin pernah
menonton film yang berkisah tentang seorang pendekar yang bertarung dari jarak
jauh dengan “tubuh halus”-nya dengan pendekar yang menjadi lawannya, seseorang
bertempur dengan bangsa makhluk halus dengan tubuh halusnya. Hal semacam itu
merupakan ciri dari seorang yang memiliki Ilmu Menjelajah Alam Bawah Sadar, yang memang dapat dipergunakan
untuk melepas sukmanya tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Ilmu Menjelajah Alam Bawah Sadar,
atau banyak juga orang mengiistilahkanya sebagai “Proyeksi Astral, Lepas Sukma, Pangaracutan, Proyeksi Mental, Out of
Body Experience, bahkan Astral
Projection”, adalah suatu proses pelepasan sukma dari raga untuk melakukan
perjalanan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Proses ini bila sampai
ketingkat sempurna, maka semua rasa panca indera pelakunya dibawa keluar,
sehingga sukmanya mampu mendengar, merasakan, melihat dan meraba lingkungan
sekitarnya dengan sukma itu sendiri secara nyata seperti dia dalam keadaan
normal.
Didalam keilmuan Satya Buana menjelajah alam
bawah sadar ini diistilahkan dengan “Komunikasi Lintas Dimensi”, melalui
suatu teknik konsentrasi yang sangat dalam
(deep concentration) dengan cara Dzikir
dan Tafakur. Teknik ini akan dipelajari
pada saat peserta telah mencapai tingkat Purnama Bersinar (PS), Bintang Lima
Menuju Purnama (BLP) dan Satya Buana (Jenjang 8, 9 dan 10). Namun tidak menutup kemungkinan peserta yang
berada dibawah jenjang ini mampu
melaksanakan teknik tersebut, tergantung kepekaan dan kemampuan bawaan yang
sudah ada dialam diri peserta atau peserta pernah mempunyai pengalaman melatih
teknik-teknik tersebut sebelumnnya
diluar kepelatihan Satya Buana.
Apakah
menjelajah alam bawah sadar diperbolehkan dalam syariat Islam ? Marilah kita cermati firman Allah SWT ini :
“Wahai jema’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya, melainkan dengan sulthon (kekuatan ilmu pengetahuan).” (QS. Ar-Rahman: 33). Kemudian dilanjutkan dengan ayat: “Kamu pasti (mampu) mengendarai wahana antariksa
(bintang-bintang) pangkalan demi pangkalan” (QS. Al-Insyiqaq/ 84 ayat 19).
Penjelasannya
bahwa sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah memberikan suatu fasilitas dalam
tubuh manusia untuk melakukan perjalanan ke penjuru langit dan bumi secara
fisik (teknologi: ilmu pengetahuan dan teknologi canggih) dan non fisik
(energi: ilmu pengetahuan abstrak, ilmu pengetahuan absolut, sukma) jika memang
manusia itu memiliki kekuatan atau kemampuan ilmu pengetahuan yang sangat
tinggi itu (sulthon). Untuk menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi,
melintasinya, mampu atau tidak dapat menembusnya, ditentukan oleh tingkat sulthon (kekuatan ilmu pengetahuan) seseorang, inilah yang dimaksud ayat
tersebut. Artinya, Allah telah memberikan peluang dan tantangan
kepada manusia untuk melakukan itu, permasalahannya tinggal kemampuan ilmu
manusia tersebut yang dapat menjawab tantangan
tersebut.
Perlu
diketahui, proses menjelajah alam bawah sadar itu sesungguhnya bukanlah melepas
ruh dari tubuh fisik kita, tetapi hanya memproyeksikan (mentrasmisikan) energi
pikiran yang disebut Sukma atau tingkat
yang lebih tinggi disebut Jiwa. Kalau kita melepas roh bisa menyebabkan kematian
dan itu hanya kuasa Allah. Itulah sebabnya
orang yang menjelajah alam bawah sadar
bisa menarik kembali energi pikiran yang diproyeksikannya melanglang buana, sehingga dapat berfungsi seperti sediakala
kembali. Energi pikiran atau sukma ini secara otomatis akan kembali ke raga
dalam kondisi tertentu, misalnya saja karena kaget, tertindih energi lain, dan
sebagainya.
Sukma atau
jiwa adalah kemampuan manusia yang bersifat kasat mata, ghaib, atau metafisika.
Sedangkan sukma atau jiwa ini sangatlah kompleks yang terdiri dari beberapa
sub-sub penyusun.
Salah satu
dari sub-sub tersebut adalah kemampuan Alam Bawah Sadar atau ada orang yang menyebutnya
ESP (Extra Sensory Perception), atau juga disebut Indera Keenam. Kemampuan
Bawah Sadar inipun sebenarnya kompleks juga. Hanya yang pasti, kesemuanya ini
jelas merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada setiap manusia,
sejak dia lahir dengan sifatnya yang khas.
Sifat khas
dari kemampuan Indera Keenam ini adalah kemampuan sensoriknya yang tidak
dibatasi oleh materi, ruang dan waktu. Dengan sifat uniknya ini maka Indera
Keenam mampu melakukan aktivitas “antar dimensi” atau Transdimensi tanpa
hambatan mnateri, ruang dan waktu.
Mungkin dapat
difahami secara sederhana, apa yang disebut sukma atau jiwa ini dapat
dianalogikan sebagai perangkat lunak (software) pada komputer. Kita tahu bahwa software sendiri terbagi dalam
beberapa klasifikasi sesuai kebutuhan penggunanya.
Jika dalam software komputer dikenal yang namanya
Operating System sebagai basis kegiatan seluruh aktivitas komputer maka, dalam
jiwa atau sukma kita pun ada komponen yang berfungsi sebagai basis kegiatan
seluruh aktivitas hidup kita yang dalam bahasa Qur’an disebut sebagai QALBU.
Jadi sebenarnya kegiatan melepas sukma bukan
membuat tubuh kita menjadi kosong tanpa ada roh yang mengisinya. Mengapa ? Karena sebenarnya kita bukan “MELEPASKAN ATAU MENANGGALKAN” sukma tapi mendayagunakan kemampuan Extra Sensorik
kita untuk melakukan penjelajahan antar dimensi. Extra Sensorik adalah alat sensor yang
tersedia didalam tubuh kita yang memiliki kemampuan jauh lebih tinggi (super
multifungsi) dari alat-alat sensor lainnya seperti telinga penangkap gelombang
suara diteruskan ke gendang telinga menuju ke otak sebagai alat penerjemah,
mata penangkap gambaran yang terlihat oleh cornea mata diteruskan ke otak
belakang sebagai alat penterjemah, kulit sebagai receptor kepekaan raba
diteruskan oleh neurotransmitter melalui syaraf-syaraf ke otak untuk
diterjemah, hidung sebagai alat penangkap bau diteruskan oleh syaraf-syaraf
hidung ke otak untuk diterjemah, lidah sebagai alat pengecap
diteruskan oleh syara-syaraf
lidah untuk di terjemahgkan oleh otak, dan seterusnya.
Extra Sensorik
ini tidaklah berfungsi semerta-merta kapan kita mau, tapi dia harus
dibangkitkan melalui metoda latihan tertentu sampai suatu saat kita dapat
memfungsikannya, namun sewaktu-waktu dalam kasus yang luar biasa dia bisa
bangkit seketika dan meniadakan fungsi indra (sensor) yang lain, namun
sangatlah jarang.
Proses melepas sukma hanya memanfaatkan kemampuan
otak yang kompleks. Tidak seperti yang diperkirakan orang yang menyangka
melepas sukma adalah berupa sinar dan saudara empat lima pancer. Hal ini jauh
dari kenyataan yang sesungguhnya.
Otak
manusia adalah suatu organ tubuh yang sangat luar biasa dan teramat kompleks.
Seperti kita ketahui otak manusia terbagi-bagi menjadi banyak sekali bagian
yang masing-masing mengatur suatu fungsi sistem tubuh manusia, seperti ada yang
khusus mengatur syaraf sensorik, lalu ada yang mengatur khusus untuk syaraf
motorik, dan lain-lain. Dan salah satu
fungsi penting di dalam otak, ada suatu bagian otak yang mempunyai tugas
sebagai “pengawas”, yaitu mengawasi seluruh kerja tubuh kita sehingga dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Nah, bagian otak ini terus-menerus bekerja walau
kita tertidur pulas. Buktinya adalah walau kita tidur pulas sekali, bagian
tubuh seperti jantung terus memompa darah dari dan ke seluruh tubuh, atau
paru-paru yang terus menghisap oksigen dan melepas CO2, dan lain-lain. Tanpa
bagian otak ini tubuh kita akan tidak dapat berfungsi ketika kita tidur
sehingga akibatnya kita bisa mati, karena kegagalan fungsi tubuh.
Salah
satu bagian otak yang penting lainnya adalah suatu bagian otak yang bertugas
untuk menganalisis setiap pesan sensorik yang diterima tubuh lalu dikirim dalam
bentuk Neurotransmitter ke otak, seperti dari mata, sehingga kita bisa melihat,
dari kulit sehingga kita bisa merasakan sakit ketika kita tertusuk duri, dari telinga
sehingga kita bisa mendengar, dan lain sebagainya. Bagian otak ini sangat
penting bagi manusia karena jika bagian otak ini tidak berfungsi dengan baik
maka kita tidak akan bisa melihat, mendengar, merasakan, membaui, dan
lain-lain. Walaupun mata, telinga,
kulit, dan hidung kita normal tidak ada yang rusak sama sekali, namun jika
bagian otak tadi rusak maka tidak akan ada artinya sama sekali.
Secara lengkap jika anda ingin memahami lebih jauh tentang fenomena otak
secara komplit dapat anda baca dalam buku saya yang berjudul ”Kenalilah Otak Anda”, walaupun belum sempat saya publikasikan
kepada para peserta, namun dengan senang hati
jika ada peminatnya akan saya sajikan kepada anda.
Jika
kita bisa memfungsikan dan melatih dua bagian otak di atas secara maksimal,
maka kita akan bisa mampu melepas sukma. Caranya adalah kita harus bisa membuat
kesadaran otak kita tetap terjaga, walau tubuh kita tertidur pulas sekali
(dalam Ilmu Tasauf dikenal dengan istilah
Tidur yang Terjaga). Dengan menjaga
kesadaran otak yang penuh ketika kita tidur, maka ketika kita tidak lagi
merasakan tubuh (tidak bisa menggerakkan/merasakan tubuh kita sama sekali tapi
kita masih sadar sepenuhnya), maka jiwa kita ini bisa seakan-akan “melayang-layang (terproyeksi)”
kemana-mana, pergi ke manapun yang kita
mau dengan bebas seakan-akan kita sedang bangun.
Anda bingung ??! (sama ... dulu
juga saya bingung seperti anda hee hee hee...!), tentu saja karena anda belum mengalaminya
secara nyata, tetapi sebenarnya anda tak perlu bingung karena anda sebanarnya
selalu melakukan ini sepanjang malam, ketika anda tidur, hanya anda belum mampu
melakukannya dengan sengaja dan
mengendalikan sukma dan raga anda secara
bersamaan.
Dan
inilah yang dikatakan ”Tidur yang
Terjaga”. Perlu anda fahami ”Tidur yang
Terjaga” itu tidak sama dengan ”Tidur Benaran”.
Bingung lagi khan ??! yaa...
nggak usah bingung ikuti aja terus, lalu latih diri anda, supaya bisa
merasakan ... mempelajari enggak mau ...berlatih apa lagi ...taunya
protes aja ... jangan gitu dong ilmu itu harus di cari, dipelajari dan diuji-coba
... nanti anda penasaran baru muncul
keinginan anda untuk mencobanya. Okey ! Kenapa anda bingung karena anda belum pernah
mengalaminya, kalau anda sudah sering mengalaminya hal ini bukanlah barang aneh
bagi anda, percaya ?! .. tanya sama orang yang pernah mempraktikannya... Yaa
! Nanti lapor saya gimana rasanya ...
heeheehee !! Jangan lupa bawa goreng pisang yaa !..
supaya enak cerita pengalamannya, asyeeek .. !
Suatu
hal penting yang perlu ditegaskan adalah kemampuan melepas sukma ini adalah
murni kemampuan memanipulasikan atau merekayasa kemampuan otak, bukan ruh !. Jadi kalau kita mengganggap
melepas sukma adalah melepas nyawa atau ruh, hal ini jelas sama sekali tidak
benar alias salah besar. Buktinya adalah kita masih bisa bebas balik lagi ke
tubuh wadag kita, tanpa ada hal-hal yang aneh. Bayangkan, kalau ruh anda yang terlepas dari
raga tentu kita tidak bisa balik lagi ke tubuh wadagnya, riwayat hidup anda
tamat alias The End ... karena ruh anda sudah ditangan malaikat maut dan anda
hanya mampu menonton tubuh kasar (tubuh wadaq) anda dari kejauhan dikerumuni
orang banyak, sebab mulut anda nggak bisa lagi diajak berbohong, membual,
ngoceh, ngomelin orang, ngerumpi, tangan anda nggak bisa lagi mukul orang,
mencuri, maling, jahil, nanda tangan
kwitansi kosong, kaki anda tak bisa lagi diajak jalan-jalan ke Mall, ke Cafe,
tempat-tempat hiburan, olah raga seperti latihan Satya Buana dll .... kecuali
atas izin Allah SWT dalam kasus yang
spesifik dan langka sifatnya.
Orang
yang ingin melepas sukma dengan sengaja diluar
kategori tidur, harus memiliki energi tubuh yang cukup besar supaya
mampu melontarkan (mentrasmisikan-memproyeksikan) sukmanya ke luar raga, dan dipergunakan untuk proses
perjalanan luar tubuh. Orang itu harus mengetahui teknik melepas sukma untuk
dilatih dengan disilpin dan kontinyu.
Seorang penulis Misteri pernah mengajarkan sebuah buku
petunjuk latihan metoda Chikung yang berisi berbagai teknik latihan indra ke-6
dengan pernafasan murni. Salah satunya metoda melepas sukma dengan metoda
rileks, dibarengi pernafasan tertentu untuk melepaskan sukma yang dinamakan
Meditasi Levitasi Pikiran. Metoda ini sangat aman dan efektif untuk dilakukan
oleh para pemula sebagai arena untuk berlatih. Caranya
adalah berikut ini :
1. Anda berbaring di lantai dengan nyaman. Tangan diletakkan di
samping tubuh dengan jempol dan telunjuk saling bersentuhan. Pejamkan mata dan
taruh lidah di langit-langit.
2. Anda
lakukan menarik nafas dari hidung dan mengeluarkannya dari mulut dengan aturan
nafas:
- Ambil
nafas dan keluarkan nafas 50% lalu ambil nafas dari
titik itu dan keluarkan semua.
- Ambil
nafas dan keluarkan nafas 90%
lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan nafas semua.
- Ambil nafas dan
keluarkan nafas 1 % lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan nafas
semua.
- Ambil
nafas dan keluarkan 100% lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan
semuannya.
- Ambil nafas dan keluarkan 30%
lalu ambil nafas dari titik itu dan keluarkan semuanya.
- Ambil nafas dan keluarkan
20% lalu ambil nafas dari titik
itu dan keluarkan nafas semuanya.
3. Anda bernafaslah alami selama 5 menit dan akhiri
dengan meditasi.
4. Anda membuka
mata dan niatkan
untuk melepas sukma. Setelah itu
biarkan tubuh Anda relaks dan tetap berbaring sambil tidur-tiduran sampai Anda
memasuki kondisi sangat relaks atau setengah tidur. Sebab pada saat itu Anda
mengalami sensasi seperti berputar atau gerakan energi dari dalam tubuh yang ingin
keluar. Apabila tubuh Anda menjadi dua maka Anda tinggal mengendalikan “tubuh
halus” alias sukma untuk berjalan-jalan, kemanapun yang anda mau.
Teknik
melepas sukma metoda Meditasi Levitasi Pikiran Chi Kung ini sangat aman dan
efektif. Anda yang melakukan tahapan
latihan dengan benar manpu melepas sukma hanya beberapa kali latihan saja. Apabila Anda ingin mengembalikan “badan halus” alias sukma hanya tinggal
meniatkan menarik sukma masuk tubuh dan membuka mata Anda.
Sesungguhnya,
apa yang disebut sebagai Ilmu Melepas Sukma hanya memanfaatkan pontesi otak
untuk menproyeksikan dan melevitasikan pikiran untuk keluar tubuh. Prosesnya
membutuhkan bantuan energi tubuh besar yang bisa dirangsang dengan motada
pernafasan tertentu.
Perlu dikatahui, dalam penguasaan melepas
sukma ini banyak sekali orang yang memakai metoda tirakat (toriqat) yang
adakalanya biasanya meminta bantuan jin
(qodam) . Metoda bantuan jin (qodam atau
qorin) ini jelas tidak bisa dipertanggungjawabkan secara syariat Islam karena
kita telah berkolaborasi dengan jin yang dilarang Allah dan sangat bertentangan
dengan ajaran Islam untuk berhubungan dengan jin (Baca QS. Al-Jin: 9).
Selain
itu, metoda tirakat kolaborasi dengan jin jelas sekali memiliki efek-efek
negatif secara medis. Sebagai contoh, si jin hanya membantu menproyeksikan dan
melevitasikan pikiran atau jiwa keluar tubuh dengan merekayasa sistem syaraf
otak atau jiwa kita, sehingga sangat
berpotensi bisa mengganggu sistem syaraf kita bahkan jiwa kita, jika saja kita
tidak kuat dan sungguh-sungguh telah siap.
Nah ! seandainya satu atau beberapa syaraf otak anda dicuri atau diambil
oleh si jin yang anda ajak kerjasama
untuk bahan koleksinya (untuk mainan anaknya)
si Jin, anda bisa kelimpungan karena enggak ada toko/Supermarket/Mall
yang menjual spare part otak anda
sebagai penggantinya. Nah ..! anda mau
cari kemana ... khan repot ... Atau apabila Jiwa anda dibawa melanglangbuana
ke dalam dunia mereka, lalu jiwa anda dikawinkan dengan anak gadisnya yang
cantik sampai punya anak lagi khan repot
juga,. Welehh...weleh ... anda nggak
bisa kembali lagi ke dunia nyata, karena
repot ngasuh anak anda dengan Si Jin
itu. Makanya, jangan ikut-ikutan
bermain-main dengan Jin ya ... nanti anda
akan nyesel sendiri.
Metoda ter-aman dan ter-efektif adalah dengan memanfaat pontesi tubuh
manusia itu sendiri, yakni hanya dengan meningkatkan kapasitas energi tubuh
supaya mampu menlontarkan sukma keluar tubuh, dan melakukan proses perjalanan
luar tubuh. Tentunya membutuhkan latihan yang intensif dengan jangka waktu
tertentu. Didalam kepelatihan Satya
Buana metoda ini dikenal dengan Metoda
Transmisi Lintas Dimensi, Komunikasi
Lintas dimensi, On-Line dan Sidik
Bioplasmik, yang banyak dilatih pada tingkat Purnama Bersinar sampai kepada
Tingkat Satya Buana.
Demikian
penjelasan yang dapat kami sajikan dalam bab ini, materi ini kami pandang sangat penting untuk
diketahui dan dipahami oleh peserta, sebab dalam kasus-kasus tertentu saat kita
membantu penyelesaian klien (pasien)
terhadap berbagai kasus, kita sering berhadapan dengan fenomena tentang
sifat-sifat/prilaku cahaya dan bidang metafisika yang secara ilmu pengetahuan
medis dan analisis laboratorium tidak
bisa diungkap apalagi diselesaikan.
Saya sangat tertarik sekali untuk belajar Fenomena metafisika menembus Alam Bawah sadar...mohon arahan dan bimbingan agar tdk salah...dr Afri Rahman - medan
BalasHapusAss. pertama-tama saya mengucapkan terimakasih anda telah mau meluangkan sedikit waktu membaca artikel kami.... Terkait dengan belajar Fenomena metafisika menembus Alam Bawah sadar secara gamlang telah kami sajikan pada tulisan kami... tapi memang tidak semudah teori seperti yg telah kami sampaikan... sangat tergantung dengan fenomena psichologis seseorang .... maksud kami jika seseorang yang memang telah memiliki bakat bawaan tentang fenomena masuk ke metafisika alam bawah sadar tidaklah terlalu sulit ... namun jika kurang memiliki bakat tersebut agak sedikit sulit .. tapi tak perlu putus asa ... yang penting rajin dan tekun melatihnya seperti cara-cara sederhana yang telah kami uraikan dalam tulisan kami... namun perlu kami pesankan ... 1). dalam melatih membuka alam pikiran/fenomena bawah sadar jangn terlalu dipaksakan krn menurt kami ada pengaruhnya negatifnya baik terhadap fisik maupun otak/fikiran...2). seimbangkan antara cara berfikir objektif dengan subjektif atau cara pikir logis dan non-logis atau cara pikir konkrit dengan abstrak sebab fenomena alam bawah sadar lebih besar porsi non logis, subjektif dan abstraknya ... 3) pahami secara medalam tentng teori fenomena alam metafisika/ alam bawah sadar agar kita tidak terjebak kedalam alam metafisika palsu, sehinggga dapat meruntuhkan nilai-nilai aqidah/iman (ini sangat berbahaya) ... 4) maaf kadang-kadang ada hal didalam alam metafisika tidak bisa dijelaskan melalui tulisan ... harus tatap muka dengan sang praktisi dan salah satu kesulitan mempelajari alam metafisika adalah penjelasan yang bersifat kualitatif atau subjektif ...untuk itu saran saya carilah praktisi yang ada di daerah anda yang dapat menuntun anda mempelajari fenomena metafisika alam bawah sadar dimaksud ...demikian tanggapan dari kami trims wass...
BalasHapusAssalamualaikum. Blog ini sangat menginspirasi, saya mau belajar tentang lucid dream tp belum berhasil. Mohon bimbingannyaa, boleh minta id linenya?
BalasHapusSiti ursimia bisa minta id line nya?siapa tau bisa bertemu di dunia astral
HapusSaya sering mengalami perjalanan menuju alam bawah sadar. Saya menyadari saya melalui lorong dimensi menuju alam tersebut. Lagi pula saya sudah berapa kali hidup dalam alam itu. Saya bermain, lompat2, lempar meja, terbang. Sampai saya pernah lupa akan pulang ke alam sadar. Dan pernah lupa membedakan ini dunia nyata atau bukan. Syukur saat itu saya di banguni akhirnya terbangun, kalau tidak saya tidak tahu apa yang terjadi haha.
BalasHapusSaya ingin berbagi pengalaman pribadi. Sewaktu saya tidur malam hari, saya terbangun dan duduk di tempat tidur. Tapi saat saya beranjak dari tempat tidur, kepala saya sangat pusing dan hampir hilang keseimbangan, lalu saat melihat ke arah tempat tidur, saya sangat terkejut melihat tubuh saya masih tertidur pulas diatas tempat tidur.
BalasHapusTidak mengerti dan sangat bingung, karena mengalami kejadian ini seperti sangat nyata. Saya dapat mendengarkan suara televisi di luar kamar, dan suara ayah yang sedang memasak di dapur.
semakin bingung dan takut. Sekilas saya berpikir sudah tiada. Yang saya rasakan saat berdiri di luar tubuh saya sangat gamang, seperti mau jatuh dan tak punya keseimbangan. Saya berpikir roh saya keluar dari tubuh. Karena terlalu khawatir dan takut roh tersebut tdk dpt kembali ke tubuh, saya mencoba tidur di tempat tubuh saya tidur dengan letak yang sama, sambil berdoa kepada Allah. Lalu saya memejamkan mata dan saat membuka mata saya beranjak dr tmpt tdr, dan melihat ke arah tmpt tidur bahwa saya telah sepenuh nya bangun. Saya sangat khawatir dan takut setelah kejadian itu. Sehingga pd malam itu saya pun tak tidur alias begadang.
Apakah pengalaman saya itu termasuk melepas sukma? Karena diatas tertulis tubuh jadi 2. Dan pada saat kejadian saya juga tidak sengaja melewati tembok/dinding rumah, dan bisa melihat apa yg ada disana, cuma karena trlalu panik dam takut, saya buru2 mencoba untuk balik ke tubuh.
Apakah pengalaman saya berhubungan dengan di atas? Atau hanya mimpi biasa saja?
Saya ingin berbagi pengalaman pribadi. Sewaktu saya tidur malam hari, saya terbangun dan duduk di tempat tidur. Tapi saat saya beranjak dari tempat tidur, kepala saya sangat pusing dan hampir hilang keseimbangan, lalu saat melihat ke arah tempat tidur, saya sangat terkejut melihat tubuh saya masih tertidur pulas diatas tempat tidur.
BalasHapusTidak mengerti dan sangat bingung, karena mengalami kejadian ini seperti sangat nyata. Saya dapat mendengarkan suara televisi di luar kamar, dan suara ayah yang sedang memasak di dapur.
semakin bingung dan takut. Sekilas saya berpikir sudah tiada. Yang saya rasakan saat berdiri di luar tubuh saya sangat gamang, seperti mau jatuh dan tak punya keseimbangan. Saya berpikir roh saya keluar dari tubuh. Karena terlalu khawatir dan takut roh tersebut tdk dpt kembali ke tubuh, saya mencoba tidur di tempat tubuh saya tidur dengan letak yang sama, sambil berdoa kepada Allah. Lalu saya memejamkan mata dan saat membuka mata saya beranjak dr tmpt tdr, dan melihat ke arah tmpt tidur bahwa saya telah sepenuh nya bangun. Saya sangat khawatir dan takut setelah kejadian itu. Sehingga pd malam itu saya pun tak tidur alias begadang.
Apakah pengalaman saya itu termasuk melepas sukma? Karena diatas tertulis tubuh jadi 2. Dan pada saat kejadian saya juga tidak sengaja melewati tembok/dinding rumah, dan bisa melihat apa yg ada disana, cuma karena trlalu panik dam takut, saya buru2 mencoba untuk balik ke tubuh.
Apakah pengalaman saya berhubungan dengan di atas? Atau hanya mimpi biasa saja?
sangat baik,boleh bertanya bagaimana supaya kebutuhan jiwa raga ruh tidak pernah merasa bosan tidak pula bersedih hati tidak pula merasa lesu,juga cara menyadari bahwa kita srdang dialam mimpi saat tidur maupun saat sudah didunia nyata saat kita bangun,terima kasih
BalasHapusSy suka dengan artikel ini, niat hati pengen belajar, tp g tau sm siapa,...
BalasHapusSy suka dengan artikel ini, niat hati pengen belajar, tp g tau sm siapa,...
BalasHapusSaya pernah merasakan ini tapi saya baru tau klw yg keluar itu Sukma bukan roh,waktu itu saya perdalam ajaran ilmu batin tasawuuff dengan berfokus meninggalkan hal2 yang merusak batin dan prasangka buruk antar sesama makhluk ciptaan, dan Setiap saya tidur tak lupa saya selalu bersyikir dengan penuh ikhlas tanpa beban, saya merasakan tidur tapi merasa tidak tidur, ketika bangunpun saya selalu merasa segar bugar wlw tidak tidur terlalu lama, apa itu yang dimaksut Jiwa ?
BalasHapustertarik,.....bagai mana cara yang yang lebih sederhana dan efektif kayaknya enggak asing,please
BalasHapusApa reaksi tubuh kita pertama saat sukma mau keluar
BalasHapus