DO’A DAN LATAR BELAKANG PENGGUNAAN DO’A
DALAM PELATIHAN SATYA BUANA
SEBUAH
DIALOGIS MENGGALI DAN MELENJITKAN POTENSI DIRI Bengkulu : Juni 2012. Inspirator : Nazamuddin (Anggota Senior Satya Buana)
A. Latar Belakang
Penggunaan Do’a dalam Satya Buana.
Selanjutnya akan
dijelaskan yang menjadi latar belakang pentingnya doa dalam kepelatihan satya buana.
Pembaca yang
budiman, dalam berdoa peserta Satya Buana harus memahami hakekat makna yang
terkandung dalam rangkaian firman Allah yang dilafalkannya. Sebagai contoh pada Surat Annas ayat terakhir
disebutkan “ Yang berasal dari jin dan
manusia “ maknanya bukan sekedar jin dan manusia yang membisiki dan
ngompori atau yang ngipas-ipas supaya kita iri hati atau dengki, yang pikiran
kita kemungkinan masih sempat berpikir dan moral kita masih sempat
mengendalikannya.
Yang dimaksud
adalah lebih dari itu yaitu jin berilmu yang menyatu dengan ruh insani manusia
tersesat sebagai dampak kemampuan hebat leluhur dahulu atau kitanya yang
sengaja transedental memanggilnya. Dan lazimnya secara spontan mempengaruhi
perilaku dan menekan kekuatan jati diri ruh insani sang korban yang umumnya
menjadi dormant.
Demikian juga
dengan Surat Al Alaq ayat 2 dan 3 dimana : “Dia
menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah dan Tuhanmulah Yang maha Pemurah“ pengertiannya bukan
sekedar manusia itu dahulu berupa allokah dalam kandungan ibu sebagaimana
adanya. Tetapi lebih dalam, yaitu bahwa
semua tenaga tidak lazim baik jin qorin yang masuk berada dalam tubuh manusia
saat lahir atau tenaga tidak lazim lain karena pusaka leluhur, atau upacara
orang tua yang bersifat mengundang kehadiran tenaga tidak lazim; harus diusir keluar sehingga manusia kembali
fitrah sebagai yang dikehendaki Allah SWT.
Selanjutnya dalam
Surat Al Qoshash ayat 88 disebutkan :
”Tiap-tiap sesuatu binasa kecuali Allah”.
Juga bukan sekedar bahwa alam semesta dengan isinya akan musnah dihari
kiamat. Tetapi lebih dalam yaitu tenaga
tidak lazim yang menguasai seorang manusia yang cenderung mendorong manusia
untuk berdosa atau mudah sakit harus kita musnahkan segera sebelum berdampak
lebih lanjut pada diri manusia penyandangnya ataupun anak keturunannya. Begitulah halnya dengan Surat Al Falaq ayat 2
- 5, termasuk didalamnya pengertian tentang kejahatan atau gangguan yang
disebabkan oleh manusia hidup, ruh insani, jin kafir serta mahluk halus lainnya
seperti virus dan mikroba-mikroba penyebab penyakit.
Apabila kita
maknakan dengan bahasa lembut dalam zikir setelah shollat, peserta Satya Buana
akan merasakan kekerdilan kita dihadapan Allah SWT. Tasbih Subhaanallohi wa-bihamdihii; ”Maha
Suci Allah dan bagi-Nya segala puji”. Pada awalnya hanya Allah saja yang
ada dengan segala kesucian kehendakNya. Tahmid Alhamdullilah hirobbil
alamin. Segala puji bagi Allah yang memelihara alam semesta.
Kemudian untuk
memberikan kenikmatan bagi kita diciptakan-Nya alam semesta dengan segala
fasilitas untuk kita. Takbir Allaahu akbar, Allah
Maha Besar Dan setelah menikmati
fasiltas dunia ternyata telah disediakan nikmat alam kubur yang sejuk dan alam
surga yang tiada bandingannya. Dalam
zikir yang menembus Sidrathal Munthaha
serta mampu menyentuh Rasul Muhammad SAW disurga akan terjadi pekaknya telinga
kita, kesedihan yang mendalam diikuti kesejukan apabila dimaknai dengan
benar. Subhaanal, Maha Suci Allah.
Pada mulanya hanya ada Allah dalam pengertian kita dengan
kesucian sinar-Nya. Malikul, Yang menguasai dan merajai segala-galanyanya. Diciptakan-Nya Malaikat suci bershaft-shaft
bermilyar jumlahnya, Neraka yang berupa jurang magma luas dan berdinding yang
menyala merah dengan api berkobar. Surga yang damai berupa taman dengan
kelengkapan air terjun yang airnya berlimpah menuju danau biru, disertai
hembusan angin yang berharumkan wewangian bunga mekar. Quddus, Yang
bersih dari segala sifat kurang,
Untuk penciptaan
ini tidak diperlukannya contoh, bahkan untuk manusia diajarinya dengan Al
Qur’an dan petunjuk Rasul supaya jangan ada yang menyalahkan diri seolah-olah
belum menerima bimbingan. Dzul jalaali
Wal Ikroom. Yang memiliki segala
kebesaran dan kemuliaan. Manusia
lemah disudut bumi, yang dikelilingi bentangan bermilyar galaksi. Dengan pengulangan bahasa lembut yang tidak
dihitung, lambat tapi pasti peserta Satya Buana akan menangis merindukan “Sang
Pencipta”.
Pada saat membaca
Surat Al Baqarah ayat 256 kalimat terakhir dijelaskan : ”.. Engkau pelindung kami.
Karena itu tolonglah kami terhadap kaum kafir.” Kafir disini
seperti pengertian-pengertian diatas adalah jin kafir, ruh insani kafir yang
kita hadapi saat menolong pasien atau membantu membersihkan ruangan rumah
orang. Juga kompetitor kita manusia
kafir yang menghalalkan segala cara dalam persaingan mengais dan meraih kelayakan
hidup bagi kita sekeluarga.
Mengenai Surat Al
Baqoroh ayat 285 dan 286 ini ternyata
didukung oleh tiga hadist Rasulullah SAW yang mengingatkan akan pentingnya
peranan surat ini. Imam Muslim dari Abu
Hurairah menyatakan : ”Apakah kalian akan berucap seperti ucapan Bani Israil,
kami mendengar tetapi kami tidak memperkenankan ?”. Ucapkanlah
”Kami dengar dan kami taati, ampunilah kami, (wahai) Tuhan kami, dan
kepada Engkaulah tempat kembali”.
Selanjutnya HR. Bukhari, Muslim dari Abu Mas’ud “Siapa yang membaca dua
ayat terakhir dimalam hari maka kedua ayat itu dapat mencukupi atau
melindunginya”. Dan terakhir dari At
Tarmizi “Siapa yang membacanya dirumah selama tiga malam, maka setan tidak akan
mendekatinya”.
Demikian bab latar
belakang penggunaan doa disampaikan secara ringkas supaya senantiasa tetap
teringat oleh para pembaca khususnya peserta Satya Buana.
B. Beberapa Do’a Yang Diwajibkan Serta Latar Belakang Do’a Pelatihan.
1. Doa’ Pembuka Pelatihan.
DOA PEMBUKA LATIHAN
A’UDZUBILLAHIMINASSYAITHONNIRROJIM, BISMILLAHIRROHMANIRROHIM,
ASYHADU ALLAA ILAAHA
ILLALLAAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR
RASUULULLAAH. ALLAAHUMA SHALLI ’ALLA MUHAMMAD WA’ALAA AALI MUHAMMAD. RODLIITU BILLAHI
ROBBA WABIL ISLAAMI DIINA, WABIM MUHAMMADIN NABIYYA WAROSUULA, RABBI ZIDNII
ILMA, WARDZUQNII FAHMA, AMIIN.
Artinya :
Aku berlindung kepada
Allah dari godaan syetan yang terkutuk
Dengan nama Allah
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku bersaksi bahwa
tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah. Ya Allah, semoga Engkau limpahkan kesejahteraan dan kemuliaan atas Nabi
Muhammad RasulMu dan keluarganya.
Aku rela Allah
sebagai Tuhanku, aku rela Islam sebagai
agamaku, dan aku rela Muhammad sebagai nabi dan Rasul Allah.
Ya Allah, berilah aku
ilmu dan limpahkanlah pengertian kepadaku sebanyak-banyaknya, kabulkanlah ya
Allah.
DOA PENUTUP LATIHAN
A’UDZUBILLAHIMINASSYAITHONNIRROJIM,
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM,
ALLAHUMMA ARINAL
HAQQO HAQQO WARZUQNAT TIBAA’AH WA ARINAL BAATHILA BAATHILA WARZUQNAJ
TINAABAH, AMIIN.
Artinya :
Aku berlindung kepada
Allah dari godaan syetan yang terkutuk
Dengan nama Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran itu
sebagai hal yang benar. Dan berilah kami kemampuan untuk
mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami bahwa yang salah sebagai hal yang
salah. Dan
berilah kami kemampuan untuk menjauhinya.
Kabulkanlah ya Allah.
2. Beberapa do’a, dzikir dan ayat yang lazim
digunakan oleh peserta Satya Buana.
Doa, dzikir dan ayat yang lazim dipergunakan oleh para
penghusada Satya Buana apabila melakukan zikir untuk mendapatkan petunjuk,
bimbingan dan kekuatan; baik untuk
aktivitas metafisika seperti untuk pencapaian kesejahteraan keluarga dan perkantoran
maupun untuk penguasaan bahasa ruh, penyembuhan diri sendiri atau pasien, dapat
diuraikan dan terdiri atas :
1. Mohon
perlindungan dari godaan syetan :
A’ uudzubillahi minasy syaithaanir rajiim.
Aku berlindung kepada Allah dari ganguan
setan yang terkutuk.
Bismillaahir
rohmaanir rahiim.
Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2. Ismu Azam (Doa pembuka doa ) :
2.1. Surat
Al Baqoroh ayat 163 :
Bismillahir rohmaanir rrahim.
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Wa ilaahukum ilaahuw wahidul.
Dan Tuhan kamu adalah Allah Yang Maha Esa.
Laa ilaaha illaa.
Tiada Tuhan melainkan Dia
2.2. Surat Ali ‘Imran ayat 1:
Alif laam miim.
(Hanya Allah yang lebih mengetahui maksudnya)
Surat Ali Imran ayat 2 :
Allaahu laa ilaaha illaa
Allah tiada Tuhan melainkan Dia
Huwar rahmaanur rahim.
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
2.3.
Huwal hayyul qayyum.
Yang
hidup lagi Berdiri sendiri
3. Istighfar (Mohon
ampun atas dosa-dosa) :
Astaghfirullaahal’azhim alladzii laa ilaaha illaa huwal
hayyul qayyumu wa atuubu illaih.
Aku memohon ampun hanya kepada Allah Yang Maha Besar, yang tiada tuhan
patut disembah kecuali hanyalah Dia, Yang
Hidup dan Berdiri sendiri dan saya bertobat kepadaNya.
4. Syahadat :
Asyhadu An-Laailaaha Illa-llah
Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullah
Aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah
Dan Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
5. Shalawat (Memohon kepada Allah SWT kesejahteraan dan
kemuliaan bagi
Nabi Muhammad SAW) :
Allaahuma shalli ‘alaa Muhammad Rasulullah Wa’alaa aali
Muhammad Rasulullah.
Ya Allah, semoga Engkau limpahkan kesejahteraan dan kemuliaan atas Nabi
Muhammad RasulMu dan keluarganya.
6. Haukollah
(Memohon kekuatan) :
Laa haula wa-laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhiim.
Tak ada daya dan tak ada upaya serta tak ada kekuatan apapun, kecuali
dengan kekuasaan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar.
7.
Menyadari kelemahan atau saat mendapat musibah :
Inna lilaahi wa Inna Illaihi raaji’un.
Sesungguhnya
kami semua milik Allah dan kepada Allah-lah kita kelak
kembali.
8. Tawassul (Pengakuan atas sifat Maha Pengasih dan
Penyayang Allah) :
Bismillaahir
rohmaanir rahiim.
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
9. Tasbih (Pengakuan
atas Ke-Mahasuci-Nya Allah) :
Subhaanallohi wa- bihamdihii
Maha Suci Allah dan bagiNya segala puji
10. Tahmid (Pengakuan memuji Kebesaran Allah) :
Alhamdullilah
hirobbil alamin.
Segala puji bagi Allah yang
memelihara alam semesta.
11. Tahlil (Ikrar atas Ke-Esaan Allah) :
Laailaaha
illa-llaah.
Tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah.
12. Takbir (Pengakuan
Atas Ke-Maha Besar-Nya Allah) :
Allaahu akbar
Allah Maha
Besar
13. Surat
Al Fatihah baik untuk selalu dibaca setelah Shollat dan untuk menolak fitnah :
Bismillaahir rohmaanir rahiim.
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Alhamdu lillahi robbil ‘aalamiin.
Segala puji bagi Allah yang memelihara
alam semesta.
Arrohmaanir rohiim.
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Maaliki yaumiddiin.
Yang memiliki hari kemudian.
Iyyaka na’budu wa iyyakaa nasta’iin.
Hanya kepadaMu-lah kami mengabdi dan hanya kepadaMu-lah kami meminta
pertolongan.
Ihdinasshirootol mustaqiim.
Karuniailah kami jalan yang lurus.
Shirootol ladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril maghdhluubi
‘alaihim waladhdhoolliin.
Jalan mereka yang mendapat petunjukMu dan bukan mereka yang dimurkai atau
disesatkan.
Aamiin.
Yaa Allah perkenankanlah permohonan kami.
14. Zikir yang menembus Arasy dan menyentuh
Rasul di Surga.
Subhaanal,
Maha Suci Allah.
Malikul,
Yang menguasai dan merajai
segala-galanyanya.
Quddus,
Yang bersih dari segala sifat kurang,
Ya, Dzul jalaali
Wal Ikroom.
Wahai, Yang memiliki segala kebesaran dan kemuliaan
15. Doa
penolak bala/bencana :
Hasbiy Allahu wa ni’mal wakiilu,
Cukuplah Pertolongan Allah bagiku,
Dan Dia adalah sebaik-baik Zat yang Diserahi (Pelindung).
Ni’mal maulaa wa ni’man nashiiru.
Sebaik-baik yang Disandari,
Dan sebaik-baik Penolong.
16. Doa
pembuang Ilmu yang jahat (Surat Al Qashash ayat 88) dengan mengimajinasi jurus
lima :
Kullu syai-in
haalikun illa wajhah.
Tiap-tiap sesuatu binasa kecuali wajah Allah.
17. Doa pemusnah kekuatan tenaga tidak lazim
power tinggi :
Shaad Illahi, Shaad Islami, Shaad Muhammad, Shaad Al
Qur’an
Shaad, demi Allah; Shaad demi Agama
Islam; Shaad demi Muhammad Rasullullah.
Shaad demi Al Qur’an.
18. Doa penghusada untuk memisahkan manusia
dengan tenaga tidak lazim yang ada dalam dirinya (Surat Al
’Alaq, ayat 2 dan 3) :
Khalaqal insaana
min ‘alaq.
Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.
Iqra’ wa robbukal
akram.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.
19. Doa
mohon bantuan pembelaan diri atas penzaliman orang lain dengan menjatuhkan atau
melumpuhkan (Doa Nabi Yunus):
Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka inni kuntu
minadh-dhaalimiin
Tidak ada Tuhan yang benar disembah hanya Engkau Yaa Allah, Maha Suci
Engkau, aku adalah orang yang membuat dhalim (berbuat jahat) atas diriku.
20. Zikir
untuk menambah kemampuan sebagai penghusada :
20.1. Surat Al
Baqarah ayat 285 :
Aamanar-rasuulu bima unzila ilaihi mir-rab-bihii wal
mu’minuuna kul-lun aamana bil-laahi wa malaa’ikatihii wa kutubihii wa
rusulih. Laa nufar-riqu baina
ahadim-mir-ruusulih. Wa qaaluu sami’na
wa atha’na, qhufraanaka rab-banaa wa ilaikal mashiir.
Rasul itu telah beriman kepada kitab yang diturunkan dari Tuhan-Nya
kepadanya, demikian juga kaum mukminin.
Semuanya telah menyatakan beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya, dan semua Rasul-Nya dan mereka mengatakan : Kami tidak
memperbedakan antara seorangpun dari para Rasul-Nya. Mereka mengatakan “ kami dengar dan kami
taat”. Mereka berdoa “ Wahai Tuhan kami!
Ampunilah kami. Kepada Engkaulah tempat
kembali”.
20.2. Surat Al
Baqarah ayat 286 :
Laa yukal-liful-lahu nafsan il-laa wus’ahaa, lahaa ma
kasabat wa’alaihaa mak tasabat, rab-banaa laa tu’aakhidznaa in-nasiinaa au
aktha’naa, rab-banaa wa laa tahmil’alainaa ishran kamaa hamaltahuu
‘alal-ladziina min qablinaa, rab-banaa wa la tuham-milna maalaa thaaqata lanaa
bih, wa’fu’an-naa, waqh fir lanaa, war hamnaa, anta mau-laanaa fan shurnaa’alal
qaumil kaafiriin.
Sesungguhnya ”hari depan” mu lebih baik dari “masa lalu” mu.
Allah tidak membebani kewajiban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Hasil kerjanya yang baik untuk dirinya
sendiri, dan yang tidak baik menjadi tanggungannya sendiri pula. “ Wahai Tuhan
kami, janganlah kami ditindak, bila kami lupa atau salah. Wahai Tuhan kami, janganlah kami dibebani
dengan beban yang berat-berat sebagaimana yang Engakau bebankan kepada
orang-orang yang terdahulu sebelum kami.
Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa-apa yang
tidak sanggup kami memikulnya. Beri
maaflah kami, ampunilah kami. Dan
rahmatilah kami. Engkau pelindung
kami. Karena itu tolonglah kami terhadap
kaum kafir.
21.
Surat Adh Dhuha untuk mempercepat dikabulkannya penyelesaian masalah ummat
manusia :
Bismillaahir rohmaanir rahiim.
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Wadh dhuhaa
Demi sepenggalahan matahari naik.
Wal laili idzaa sajaa.
Dan demi malam bila ia telah sunyi
Maa wad-da’aka rab-buka wa maa qalaa.
Sekali-kali Tuhanmu tidak meninggalkanmu, dan tidak pula marah kepadamu.
Wa lal aakhirhiratu khairul laka minal uula.
Wa lasaufa yu’thiika rab-buka fatar-dhaa.
Dan nanti Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu agar kamu merasa
senang.
Alam yajidka yatiiman fa-aawaa.
Bukankah dahulu engkau diketemukan sebagai anak yatim, lalu dilindungi-Nya.
Wa wajadaka dhaal-lan fahadaa.
Dan diketemukan-Nya pula sebagai kelana cita, lalu dipimpin-Nya.
Wa wajadaka ‘aa-ilan fa-aghnaa.
Dan diketemukan sebagai seorang melarat lalu diberi-Nya kecukupan.
Fa am-mal yatiima falaa taqhar.
Sebab itu janganlah engkau berlaku kejam terhadap anak yatim.
Wa am-mas saa-ila fala tanhar.
Dan janganlah engkau usir orang yang minta-minta.
Wa am-maa bini’mati rab-bika fahadits.
Adapun terhadap karunia Tuhanmu, hendaklah engkau syukuri dan dermakan.
22. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-nas untuk
meningkatkan power pribadi dan menyembuhkan penyakit dengan
mempergunakan tangan kanan :
- Surat Al-Ikhlas.
Bismillaahir rohmaanir rahiim.
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Qul huwallaahu ahad.
Allaahush shamad. Lam yalid walam yuulad
walam yakul-lahuu kufuwan ahad.
Katakanlah (hai Muhammad), Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat memohon. Tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Dan tidak satupun yang menyerupai-Nya.
-
Surat Al-Falaq.
Bismillaahir rohmaanir rahiim.
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Qul
a’uudzubirabbil falaq. Min
syarrima khalaq. Wamin syarri ghasiqin
idza waqab. Wamin syarrin naffaasati
fil ’uqad. Wamin syari haasidin idzaahasad.
Katakanlah (hai muhammad), aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejehatan malam apabila telah gelap, dari kejehatan wanita-wanita tukang sihir
yang meniup buhul-buhul (ikatan), kejehatan pendengki apabila dia mendengki.
- Surat An-Nas.
Bismillaahir rohmaanir rahiim.
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Qul a’uudzu birobbin naas.
Katakanlah, Aku berlindung kepada Allah, yang memelihara manusia.
Malikin naas.
Yang merajai dan menguasai manusia.
Ilaahin naas.
Allah Tuhannya manusia.
Min syarril waswaasil khonaas.
Dari gangguan syetan yang tersembunyi.
Aladzii yuwaswisu fii shuduurinnaas.
Yang membisikkan dalam hati manusia.
Minal jinnati wannaas.
Dari jin dan manusia.
Demikian himpunan doa yang lazim dipakai
oleh penghusada Satya Buana dalam praktek penerapan dikehidupan sehari-hari. Bagian berikutnya akan kami sampaikan beberapa istilah
yang sering ditemui dan digunakan dalam praktek penerapan penggunaan do’a itu
sendiri dalam kehidupan sehari-hari, yang kebanyakan mempergunakan lafal doa dalam sessi ini.