Sabtu, 30 Juni 2012

DUALISME CARA KERJA OTAK KANAN DAN OTAK KIRI

                         DUALISME CARA KERJA
OTAK KANAN DAN OTAK KIRI

SEBUAH DIALOGIS
MENGGALI DAN MELENJITKAN  POTENSI DIRI

Sudah cukup lama sekali manusia menyimpan  pertanyaan :  “Jika kita ini  ciptaan Tuhan yang paling sempurna berbahan dasar dari sumber yang maha dahsyat diciptakan penuh dengan  kasih sayang,  lalu mengapa hidup kita banyak sekali dihimpit oleh berbagai persoalan  dan masalah ?  Mengapa kita masih saja tidak merasakan kedamaian dan kebahagiaan sepanjang hayat kita seperti  hakikatnya sifat dasar  kita tersebut”.  Dan para guru bijak pun telah mengatakan kurang lebih demikian :  “Engkau pasti tidak bisa mengalami sifat ilamiahmu  disebabkan oleh pikiranmu sendiri.  Pikiramu menghalangi kamu untuk bisa merasakan dan menghayati sifat dirimu yang sejati”.

Memang,  pikiran kita telah mewarnai hidup kita bagaikan kacamata warna merah, hijau atau pun hitam, yang memberikan “cahaya ilusi” yang  menipu hidup kita.  Ketika kita tumbuh besar otak kita sudah terprogram dengan segala sesuatu yang men ”dua”, seperti misalnya hal-hal yang menyakitkan yang perlu dihindari,  sedangkan  segala hal  yang bersifat membahagiakan perlu dicari dan dimiliki.  Otak kita selalu “memfilter” kenyataan yang terjadi dan memastikan bahwa hal itu sesuai dengan (warna kacamata) yang kita yakini.  Tidak mengherankan jika kita tidak mampu melihat kedamaian,  kemakmuran, cinta, dan kasih sayang sebagaimana adanya.

Berbagai penjelasan bijak pun mengungkapkan bahwa energi  yang “SATU” itu menciptakan  semua menjadi berpasangan atau “DUA”.   Berpasang-pasangan  (Dualisme) seperti adanya laki-laki dan perempuan, siang dan malam, sakit dan sehat, panas dan  dingin,  beriman dan kafir,  benar dan salah, dunia dan akhirat, karenanya adalah seperti satu sisi mata uang yang sama.  Dari tarik menarik  (tension dan attraction) antara “DUA” polarisasi itulah kehidupan di dalam semesta tercipta. 

Dualisme itu pun terefleksi pada otak kita yang terbelah dengan kedua sisi dalam dua struktur yang berlawanan.  Perbedaan ini diperparah oleh kenyataan bahwa rata-rata orang umumnya memiliki ketidak-seimbangan pada sisi otaknya.  Oleh karena otak kita memfilter kenyataan secara  terpisah (split-brain)  maka kita pun cenderung melihat dunia secara men-“DUA”  yang penuh dengan pertentangan (problema) ketimbang melihat dunia dalam ke-“SATU”-an yang utuh penuh dengan persamaan yang menyenangkan. 

Para ilmuwan sudah menemukan bahwa otak dibagi dalam dua ruang yaitu otak kiri dan otak kanan.  Kedua belahan otak tersebut ternyata memiliki karakter berfikir yang berbeda.  Otak kiri mendapat bagian untuk berfikir secara analitis, dan logis.  Dan dengan otak kirilah kita memahami pelajaran matematika, statistik, angka-angka, logika dan urut-urutan linier.  Sedangkan kerja otak kanan melingkupi kemampuan spasial, melukis, seni musik, merenung, meditasi  dan melamun.  Karya-karya “kreatif dan imajinatif” merupakan hasil kerja dari otak kanan.   

Pembagian otak kiri dan otak kanan  pertama kali dikemukan oleh ilmuwan Roger Sperry dan kawan-kawan yang meneliti peran masing-masing belahan otak (hemisfera) tersebut, dengan memisahkan otak kanan dan otak kiri (split brain), sehingga beliau mendapatkan hadiah Nobel  berkat teori “Dual Brain”  dan  “Hemispheric Specialization”.  Sejak saat itu orang menganggap bahwa ke dua “hemisfer”  mempunyai peranan yang sama pentingnya, walaupun  masing-masing fungsinya  berbeda bahkan bertentangan. 




Kemampuan  seseorang tergantung bagaimana ia mengaktifkan secara optimal kedua belahan otaknya.  Tentu saja tiap-tiap orang berbeda-beda.   Ada orang yang menonjol menggunakan kemampuan otak kirinya, ada juga yang dominan mengandalkan otak kanannya.  Kedua belahan otak  ini sebenarnya selalu melakukan komunikasi,  namun tak terpisah sama sekali.  Teknologi mutahir saat ini melalui para ilmuwan telah berhasil menemukan suatu cara untuk mengukur aktivitas fungsional kedua belahan otak tersebut  dengan menggunakan mesin  “Elektro Ensefalograf  (EEG)”. 


PERAN DARI MASING-MASING BELAHAN OTAK MANUSIA


 



Bengkulu  :  Juni  2012.
Inspiator   :  Nazamuddin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar