ME-REKONDISI
(MENG-UPGRADE) OTAK
SEBUAH DIALOGIS
MENGGALI DAN MELENJITKAN POTENSI
DIRI
Bengkulu : Juni 2012.
Inspirator : Nazamuddin (Anggota Senior Satya Buana)
Menurut Erbe Sentanu dalam buku
“Quantum Ikhlas, Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati (The Power of Positive Feeling)” bahwa :
“Proses perbaikan diri yang permanen hanya berhasil jika kita
melakukannya langsung pada sitem perangkat keras (Hardware)-nya, yaitu
Otak. Tanpa itu, semua perubahan yang diusahakan untuk
terjadinya hanya bersifat polesan (kosmetis) dan sementara. Oleh karena itu teknologi “Quantum Ikhlas”
dapat digunakan untuk membantu kita agar mudah bersikap ikhlas, dengan
membangun kembali sistem syaraf
ikhlas, melalui proses rekondisi
(up-grade) jaringan syaraf dan hormonal langsung di pusat otak manusia. Tanpa itu, otak manusia---karena dimakan usia dan terus
menerus dipakai---akan mengalami “Penurunan Kondisi (down-grade)”.
Lalu, bagaimana caranya
mengurangi dominasi otak, dan mengembalikan pada yang lebih berhak, yaitu jantung (baca: Hati) kita ? Caranya tentu
saja dengan mengikhlaskan otak untuk menyerahkan tindakan berfikirnya
kepada jantung yang 5.000 kali lebih bertenaga. Ikhlas tak akan terjadi kalau kita tidak
mencoba melatih komunikasi antara otak dan jantung (hati). Kita latih mereka untuk “berbicara interaktif dan harmonis”.
Cobalah anda ingat terakhir kali ketika pikiran anda merasa cemas atau
marah. Saat itu otak kiri dan otak kanan anda tidak harmonis (un-koheren), sehingga perasaan hati anda pun kacau.
Pekerjaan anda pun akan berantakan,
karena anda sulit berkonsentrasi.
Sekarang coba ingat kembali
ketika pikiran anda begitu tenang atau
bahagia, ketika anda berlibur, rekreasi,
atau memandangi wajah anak anda yang masih bayi sedang tertidur pulas misalnya. Pada saat itu kedua hemisfer otak anda bergerak “sinkron, harmonis,
dan koheren”. Segala persoalan
terasa lancar karena anda merasa rela dan mampu, ikhlas, untuk menghadapi apa
pun yang perlu anda kerjakan. Dan
disinilah anda akan menyaksikan bekerjanya mekanisme kegagalan dan keberhasilan
di dalam hidup anda.
“Perhatikan Setiap Pikiran Anda yang akan
Memberi Keuntungan. Tariklah
Keuntungan dari Setiap Pikiran itu.
Hentikan Hanyut Dalam Arus
Pikiran
yang tidak Menguntungkan”.
|
MENGELOLA GELOMBANG OTAK
(BRAINWAVE MANAGEMENT)
Yang dimaksud dengan “Mengelola Gelombang Otak (Brainwave
Management)” adalah suatu konsep dan ketrampilan (motorik) untuk
mengatur gelombang otak manusia yang paling sesuai dengan aktifitasnya sehingga
bisa mencapai hasil optimal. Bila
direkam dengan alat perekam gelombang otak, yang disebut dengan Elektroencefalogram (EEG) maka akan terlihat otak memancarkan gelombang sesuai
dengan kondisi jiwa seseorang. Gelombang
otak tersebut dapat dibagi menjadi “Empat Kategori Gelombang Otak”
sebagai berikut:
EMPAT KATEGORI GELOMBANG OTAK
BETA
14-100 Hz
|
Kognitif, analitis, logika,
otak kiri, konsentrasi, pemilahan, prasangka, pikiran sadar
|
Aktif, cemas, was-was, khawatir, strees, fight or
flight, dis-case, cortisol, norepinephrine
|
|
ALPHA
8–13,9 Hz
|
Khusyu’, relaksasi, meditatif, focus-alertness,
superlearning, akses nurani bawah sadar.
|
Ikhlas, nyaman, tenang, santai, istirahat, puas,
segar, bahagia, endorphine, seretonin
|
|
THETA
4-7,9 Hz
|
Sangat khusyu’, deep-meditation,
probelem-solving, mimpi, intuisi, nurani bawah sadar
|
Ikhlas,kreatif, itegratif, hening, imajinatif,
catecholamines, AVP (Argenine-vaseprosessin)
|
|
DELTA
0,1-3,9 Hz
|
Tidur lelap
(tanpa mimpi), non-physical state, nurani bawah-sadar kolektif
|
Tidak ada pikiran dan perasaan, celluler
regeneration, HGH (human Growth Hormone)
|
Penjelasan:
- Alam Beta (14-100 Hz). Dalam kondisi frekuensi Alam Beta ini seseorang sedang dalam kondisi terjaga atau sadar penuh dan didominasi oleh hal-hal yang bersifat logika; rasionalitas; analisa-analisa; asumsi-asumsi; prasangka dll. Saat seseorang berada pada gelombang ini, otak (kiri) sedang aktif digunakan untuk berfikir, konsentrasi, dan sebagainya, sehingga gelombang otak meningkat. Gelombang otak frekuensi tinggi ini merangsang otak mengeluarkan “Hormon Kortisol dan Norefinefrin” yang menyebabkan timbulnya rasa cemas, khawatir, marah dan stres. Akibatnya, tubuh kita rentan terhadap gangguan berbagai penyakit dan tubuh kita sangat mudah terserang penyakit fisik maupun psikhologis, kalau kita terlalu aktif berada pada gelombang ini.
- Alam Alfa (8 – 13,9 Hz). Pada “Alam Alfa” inilah terletaknya “Tombol Ikhlas” yang kita cari. Orang yang sedang rileks, melamun, merenung, berkhayal, bermeditasi, bertafakkur, berimajinasi ; maka gelombang otaknya sedang berada dalam frekuensi “Alam Alfa”. Kondisi seperti ini adalah pintu masuk menghantar kita masuk atau akses kedalam perasaan bawah sadar, sehingga otak akan bekerja lebih optimal. Jika, kondisi gelombang otak kita tanpa mencapai gelombang otak ini, jangan harap kita bisa masuk kedalam perasaan alam bawah sadar. Anak-anak balita, gelombang otaknya selalu dalam keadaan “Alam Alfa”. Itulah sebabnya mereka mampu menyerap informasi secara cepat. Dalam kondisi seperti ini, otak memproduksi hormon “Seretonin dan Endorfin” yang mengakibatkan seseorang merasa nyaman, tenang, bahagia. Hormon ini pula yang memuat imunitas tubuh kita mneningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra kita meningkat. Pada kondisi “Tombol Ikhlas”’ inilah yang akan memudahkan anda menciptakan rasa Ikhlas di dalam hati dan membuka akses menuju realita “Kuantum Energi (Energi Vibrasi Frequensi Tinggi)”.
- Alam Theta (4 – 7,9 Hz). Ciri khas apa bila seseorang memasuki frekuensi gelombang otak ini adalah ia menunjukkan kondisi tidur bermimpi. Dalam kondisi seperti ini pikiran menjadi sangat “kreatif dan inspiratif”. Seseorang yang berada dalam frekuensi gelombang otak seperti ini berada dalam kondisi khsyuk, relaks yang dalam, ikhlas, pikiran sangat hening, indra ke enam atau intuisi muncul. Kondisi seperti ini terjadi karena otak mengeluarkan hormon “Metatonin, Catecholamnie dan AVP (Arginine-Vasopressin)”. Pada gelombang inilah akses untuk masuk ke “realitas kuantum” (realitas alam bawah sadar) akan terasa semakin nyata.
- Alam Delta (0,1 – 3,9) Hz). Frekuensi gelombang otak terendah ini memancar pada saat seseorang tertidur pulas tanpa bermimpi, tidak sadar, tak bisa merasakan aktifitas fisik badan, dan tidak berfikir. Pada kondisi frekuensi gelombang ini, otak mengeluarkan sejenis hormon yang disebut “HGH (Human Growth Hormone/Hormon Pertumbuhan)” yang menyebabkan orang awet muda. Bila seseorang dapat tertidur dalam kondisi “Alam Delta” yang stabil, maka kualitas tidurnya sangat tinggi. Meskipun ia hanya tertidur beberapa menit saja, ia akan bangun dengan tubuh tetap segar bugar.
HUBUNGAN ANTARA OPERATING SYSTEM (FREQUENSI
GETARAN) OTAK, SYSTEM CLOCK (FREQUENSI
PEMBAWA) DAN CONTENT (FREQUENSI ISI INFORMASI), PENGARUHNYA TERHADAP KONDISI FISIK SERTA
PSICHOLOGIS SESEORANG (DIPANTAU MENGGUNAKAN ALAT ELECTROENCEPHALOGRAPH/EEG)
LAJU
FREQUENSI GETARAN OTAK (CLOCK)
|
GELOMBANG GETARAN JIWA (TYPE/CONTENT)
|
PEMAHAMAN KONDISI FISIK, PSICHOLOGIS DAN SUASANA BATHINIAH
|
2
|
3
|
4
|
FREQUENSI GETARAN OTAK 40 - 200 HZ
|
KONDISI ALAM GAMA
|
KONDISI OTAK YANG SADAR, BAIK DALAM KONDISI TERJAGA ATAU TIDUR
YANG DISERTAI MIMPI, BARU DITEMUKAN DIDALAM HYPOKAMPUS, CERAPAN YANG DAPAT DIIKAT ATAU DIPAHAMI (PERCEPTUAL BINDING), FUNGSI BELUM
DITEMUKAN.
|
FREQUENSI GETARAN OTAK 13 - 40 HZ
|
KONDISI ALAM BETA
|
PADA ORANG DEWASA, KERJA MENTAL
TERKONSENTRASI, ORANG BERADA DALAM KONDISI KESADARAN PENUH, BERAKTIFITAS
PENUH SEMANGAT, PANCA INDRA BEKERJA MAKSIMAL,
PERHATIAN LEBIH KEPADA HAL-HAL YANG BISA DITANGKAP OLEH PANCA INDRA (KESADARAN INDRAWI), KONSENTRASI LEBIH
BANYAK KE OUTER COSMOS (DUNIA LUAR
DIRI).
KONDISI SEPERTI INI TIDAK AKAN
MENGANTARKAN ORANG NGE-MATCH (TUNE
IN/SELARAS) DENGAN ALAM SEMESTA
MELAIKAN TERJEBAK DALAM KONDISI DILUAR SERVICE AREA, IA TERKUNGKUNG DIDALAM EGO-NYA, KESADARAN BERSIFAT
INDIVIDUAL, MENYADARI LINGKUNGANNYA
HANYA SEBATAS KESADARAN BERSIFAT FISIK.
DALAM AL-QUR’AN DISEBUT LEBIH TERTARIK KEPADA DUNIA DARI PADA
AKHERAT, SEHINGGA JAUH DARI TUHAN .
|
FREQUENSI GETARAN OTAK 8 -12
HZ
|
KONDISI ALAM ALFA
|
PADA ORANG DEWASA, DAN ANAK-ANAK USIA 7-14 TAHUN, KEADAAN RELAXED
ALERNESS, KONDISI JIWANYA LEBIH TENANG, SABAR, DITEMUKAN PADA ORANG YANG
SERING KONSENTRASI/TAFAKUR/MERENUNG/MENCARI JATI DIRI, IA MULAI MEMASUKI ALAM INNER COCMOS (DUNIA DALAM DIRI), TIDAK LAGI TERLALU BERGANTUNG
KEPADA KESADARAN INDRAWINYA, MESKIPUN INDRAWINYA MASIH TETAP AKTIF.
IA MULAI MENGAKTIFKAN RASIONALITAS SECARA LEBIH HOLISTIK DAN KONDISI SEPERTI INI DISEBUT KESADARAN RASIONALITAS ATAU
KEASADARAN ILMIAH, IA BISA MENG-EKSPLOERASI ALAM SEMESTA DALAM DIRINYA
LEBIH INTENSIF.
KONDISI SEPERTI INI SERING DITEMUKAN PADA PARA ILMUAN, SENIMAN, ORANG
BERMEDITASI, AHLI DZIKIR DAN SHOLAT KLHUSUK,
ORANG SEDANG BERPROSES MENUJU TIDUR,
|
FREQUENSI GETARAN OTAK 3,5 - 7 HZ
|
KONDISI ALAM THETA
|
KONDISI TIDUR DISERTAI MIMPI,
DITEMUKAN JUGA PADA ANAK-ANAK USIA 3-6
TAHUN, IMFORMASI SECARA BERKALA DIKIRIM DARI SUATU AREA KE AREA LAIN, DARI HYPOKANPUS
KETEMPAT LAIN YANG LEBIH PERMANEN DI CORTEX.
ANTARA ALAM AFA MENUJU WILAYAH TETA BERADA DIWILAYAH SANGAT RAWAN,
KARENA BERADA DI ANTARA SADAR DAN TIDAK SADAR, KONDISI KEASADARANNYA MULAI HILANG SAMPAI
TERTIDUR.
DALAM KONDISI SEPERTI ORANG BISA
DIPENGARUHI OLEH HIPNOTISME ATAU KERASUKAN MAKHLUK GHAIB. ALAM BAWAH SADARNYA BERPERAN LEBIH DOMINAN
DARI KONDISI SADAR, PROSES TERAPHY TENAGA DALAM ATAU HYPNOTERPHY KONDISI SEPERTI INI SANGAT
IDEAL UNTUK PERCEPATAN PENYELESAIAN PENYAKIT SESEORANG.
TERNYATA KONDISI PERALIHAN ANTARA ALAM
ALFA KE TETA ADALAH KONDISI IDEAL UNTUK BERDZIKIR ATAU SHOLAT KHUSUK. KARENA PADA KONDISI INI SESEORANG
MULAI TERLEPAS DARI KETERKUNGKUNGAN PANCA INDRA, DAN MEMASUKI WILAYAH KESADARAN
UNIVERSAL.
PADA KONDISI SEPERTI INI SESEORANG
MEMASUKI GETARAN FREKUENSI ISI
INFORMASI KUALITAS JIWA (CONTENT) MENGHASILKAN SINYAL-SINYAL
INFORMASI YANG MAMPU DIKIRIMKAN KESEGALA DIMENSI ALAM, JIKA IA MAMPU MEMPERTAHANKAN KEDUA KESADARANNYA ATAU DISEBUT JUGA TIDUR YANG TERJAGA.
KONDISI RELAKSASI YANG DALAM DIBARENGI
BER-DZIKIR KEPADA ALLAH, MAKA IA TELAH MEMASUKI JARINGAN UNIVERSAL YAITU
SEBUAH SYSTEM INFORMASI CANGGIH BEBAS HAMBATAN BAIK HAMBATAN DIMENSI WAKTU,
RUANG, JARAK DAN ENERGI, MAKA FREKUENSI GETARAN JIWANYA AKAN SANGAT LELUASA
TUNE IN (NGE-MATCH) DENGAN ALAM SEMESTA DI BERBAGAI DIMENSI.
|
FREQUENSI GETARAN OTAK 0,5 -
3,5 HZ
|
KONDISI ALAM DELTA
|
KONDISI TIDUR NYENYAK TANPA MIMPI, PINGSAN
ATAU KOMA, MATI SURI, KONDISI OTAK TIDAK MELAKUKAN APA-APA, PROSES KESARANAN
INDRAWI SESEORANG LENYAP SAMA SEKALI, DIRI-NYA SEPENUHNYA DIKENDALIKAN OLEH
ALAM BAWAH SADAR, FREQUENSI GETARAN OTAK SEPERTI INI SERING DITEMUKAN JUGA
PADA OTAK BAYI.
|
CATATAN : - ”CLOCK (FREQUENSI
PEMBAWA)” ADALAH SUATU KONDISI FREQUENSI GRLOMBANG OTAK YANG MAMPU SELARAS DENGAN GELOMBANG FREKUENSI DAN
SYSTEM INFORMASI ALAM SEMESTA, SEHINGGA
AKAN MENGHANTARKAN SESEORANG UNTUK MAMPU
BERKOMUNIKASI DENGAN ALAM SEMESTA
DAN ALLAH.
-
”CONTENT (FREQUENSI ISI INFORMASI)”
ADALAH SUATU KEADAAN DIMANA KUALITAS
FREQUENSI GETARAN JIWA SESEORANG MAMPU SELARAS DENGAN SYSTEM IMFORMASI ALAM
SEMESTA, SEHINGGA AKAN MEMPERMUDAH IA
MENANGKAP SINYA-SINYAL ALAM SEMESTA YANG AKAN MENGHANTARKAN SESEORANG MAMPU DENGAN MUDAH BERKOMINKASI
DENGAN ALAM SEMESTA DAN ALLAH.
-
KEDUA KONDISI INI
AKAN MENGHANTAR SESORANG MEMASUKI
ALAM ”INNER COSMOS” YANG MEMILIKI
JIWA YANG LEMBUT, KONTEMPELATIF DAN TRANSENDEN, DENGAN FREQUENSI AURA YANG
MENINGGI MENGARAH KE UNGU MALAH PUTIH CEMERLANG.
Kesuksesan anda untuk melakukan perubahan dalam hidup anda sangat
tergantung kepada kualitas frekuensi gelombang otak anda. Semakin pandai anda memasuki frequensi
gelombang otak “Alam Alfa”, maka semakin mudah pula anda menjalani kehidupan ini. Kemudian, meraih kemudahan-kemudahan dalam urusan bisnis dan karier,
pergaulan, percepatan proses belajar,
penyembuhan penyakit fisik maupun psikhologis, hubungan baik dengan sesama
manusia, termasuk mengamalkan ibadah agama untuk meraih ketenangan. Coba kita renungkan firman Allah dalam QS. Ar-Ra’d ayat 28 :
“....(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tenteram”.
Kita barangkali sering mendengar
keluhan dari teman-teman kita, kerabat,
bahkan mungkin diri kita sendiri, betapa ingin kita menjadi orang yang
betul-betul beriman serta merasa dekat dengan
Allah, sehingga hati kita menjadi
tentram, nyaman, tenang, santai, lega,
relaks dan bahagia. Saking kepinginnya,
sehingga kita berusaha keras dan tak segan-segan menghabiskan waktu dan tenaga
dengan berbagai cara termasuk upaya memasuki arena spiritual seperti
bertasawuf, bermeditasi, belajar olah
bathin (belajar berbagai jenis tenaga dalam), bertafakur, berdzikir, ikut
majlis taklim dan lain sebagainya,
dengan tujuan untuk meraih hidup yang
sukses, aman, tentram, nyaman, tenang, santai, lega, relaks dan bahagia dan merasa kita
telah mendekatkan diri kepada Allah.
Namun apa yang terjadi ?
Tidak sedikit diantaranya kita
yang mengalami kegagalan, bukan
ketenangan yang kita raih malah stres dan
hidup semakin tak bermakna penuh dengan pertentangan demi pertentangan
yang membuat kita semakin kacau, gelisah, resah, kecewa, tertekan, ketakutan, was-was, emosional,
phobia, dan lain sebagainya. Kenapa
demikian ? Karena kita tidak memiliki
ilmunya, metodologinya, teknologinya, wassilahnya, sehingga semakin kita
berusaha untuk tenang, pasrah, konsentrasi, khusyu’, maka gelombang otak kita
semakin terjebak masuk kedalam gelombang otak “Frekuensi Alam Beta”,
sehingga membuat kita semakin tegang dan kaku.
Seharusnya kita berusaha dengan di sengaja merekondisikan atau
merekonstruksi otak kita agar
mempermudah kita masuk ke dalam frekuensi otak
“Alam Alfa” yaitu sebuah suasana rileksasi, ketenangan, khusyu’
dengan menghidupkan tombol ikhlas hanya untuk Allah dalam “alam quantum sel-sel otak”
kita, sehingga kegiatan sholat, puasa, haji, shadaqah jariah, dzikir,
tafakur, berdo’a, berikhtiar,
berintraksi sesama manusia, meditasi, berlatih tenaga dalam, menjadi jauh lebih mudah dan efektif
hasilnya.
“Untuk
berubah diperlukan pergeseran gelombang
otak dari perjuangan pikiran sadar menjadi tuntunanalam bawah sadar.
Pikiran anda terlalu keraslah membuat anda
terus terjebak dalam
masalah yang
ingin anda
selesaikan”
Paul
T. Scheele, M.A., Founder, Learning
Strategies Inc.
“Pikiran
Alam Sadar” diasosiasikan dengan “Gelombang Beta”. “Pikiran Alam Bawah Sadar” ada di “Frekuensi Alfa”. Oleh karena itu, ketrampilan berikutnya yang
perlu dikuasai adalah ketrampilan
memasuki alam bawah sadar untuk
membuang program pikiran atau kebiasaan negatif dan memberdayakan kekuatannya
dengan memperbaiki (install)
ulang berbagai program pikiran baru yang lebih pas dan sesuai
(compatible) dengan
kebutuhan yang ingin dicapai. Sebab, “Pikiran
Bawah Sadar” yang memiliki kemampuan sebesar 88 % dari seluruh
kemampuan pikiran kita, hanya bisa kita akses melalui tombol “Gelombang Alfa
(Gelombang Otak Rileksasi)”.
Sayangnya kebanyakan kita “tidak trampil dan tidak terlatih” untuk masuk kedalam alam tersebut, karena memang kita tidak terbiasa dan tidak
terlatih untuk memasuki alam tersebut atau memang kita belum mengenal atau
mengetahuinya. Betapa tidak, setiap hari
kita hanya bergerak di dalam “Gelombang Beta” (bangun tidur langsung
berfikir tentang agenda kerja hari ini,
kemudian bekerja dan menjalankan aktivitas keseharian secara terus menerus) dan
kemudian masuk ke “Alam Delta” (pulang kerja merasa lelah, mengantuk,
dan akhirnya tertidur) tanpa melalui “Alam
Alfa dan Theta”, demikianlah terus menerus kejadiannya setiap hari.
Oleh karena itu, kita harus berusaha berlatih untuk mengenali dan
merasakan ke empat gelombang tersebut
dengan sengaja, sehingga kita bisa mengakses kekuatan bawah sadar
kita, yakni kekuatan hati kita. Sebab, gelombang Alfa inilah yang akan membuka pintu masuk kita menuju ke “Alam Pikiran Bawah Sadar (hati)”
kita. Pada saat terbuka pintu “Alam
Bawah Sadar” kita, maka pada saat inilah kita bisa memasukkan
program-program kita antara lain niat dan do’a-doa kita kepada Allah Sang Pencipta. Dan kondisi seperti inilah yang kita sebut
dengan “Khusuk”, yang akan
mengantarkan segala niat, do’a, amalan dan perbuatan kita langsung di hisab oleh Allah SWT. Dan beginilah mekanisme keikhlasan itu
terjadi.
“Tingkat
optimum untuk otak berfikir adalah 10 Hz (Alfa). Yang merupakan frekuensi optimum untuk
melatih kecerdasan semua indra manusia
dan pintu masuk ke (hati) Alam Bawah
Sadar. Hanya 10 %
yang
sanggup berfikir di frekuensi ini secara alami,
selebihnya perlu dilatih untuk itu.
Jose Silva,
Founder Silva Mind Method
terimakasih . .
BalasHapusmantab
BalasHapusSiiip
BalasHapus