Jumat, 29 Juni 2012

PETUNJUK RINGKAS (SUMMARY) KEPELATIHAN SATYA BUANA

PETUNJUK RINGKAS (SUMMARY) KEPELATIHAN SATYA BUANA

              PEDOMAN KEPELATIHAN DAN KEILMUAN
SATYA BUANA

Sebelum memasuki pejelasan tentang sinergisitas  antara Kaedah Hukum-hukum Fisika/Metafisika terhadap Proses Fisiologis yang terjadi dalam tubuh para peserta aktif  Pelatihan Olah  Tenaga Dalam Satya Buana  untuk masing-masing Tingkat dan Jenjang ke pelatihan sebagai kelanjutan  dari pemahaman umum  tentang gelombang bioelektromagnetik,  anatomis tubuh,  proses fisiologis dan psichologis tubuh manusia, ada baiknya kami jelaskan sekilas gambaran tentang Tingkat dan Jenjang yang ada di dalam ke Pelatihan Satya Buana,  Falsafah dan Niat masing-masing Tingkat dan Jenjang.   

 Ada baiknya juga kami berikan sedikit gambaran umum tentang  Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana sebelum kita masuk kedalam materi bahasan sesuai dengan judul buku ini;   agar pembaca, pemerhati dan pengamat bahkan peminat,  sedikit mendapat gambaran tentang  ke- Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana (bagi Peminat yang ingin mengetahui lebih jauh dapat membaca Buku Pedoman Umum Satya Buana, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga   serta  Pedoman Kepelatihan Satya Buana).


PEDOMAN PELATIHAN DAN SILABUS

Setiap peserta POTD Satya Buana agar proses latihan memberi hasil yang maksimal maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

A.  Pedoman  Umum Kepelatihan Satya Buana.

Pedoman umum yang harus diikuti dan dilakukan oleh peserta pelatihan yang berlatih harus melalui tahapan latihan sebagai berikut :

1.   Melakukan doa pembukaan.
2.   Duduk nafas pemanasan.
3.   Gerak jurus Pemula dan Tiga Serangkai (wajib untuk peserta di atas TS).
4.   Gerak jurus pada tingkat dan jenjang masing-masing. (porsi latihan harus dipenuhi).
5.   Pengintian niat dan pelepasan medan niat.
6.   Duduk nafas pendinginan.
7.   Jurus penutup.
8.   Doa Penutup.

Beberapa istilah yang terkait dengan Kepelatihan, yaitu:

1.  NIAT.

Niat adalah suatu akumulasi keinginan yang terprogram di dalam otak dan dikuatkan dalam hati.  Di dalam Kepelatihan Satya Buana, Niat adalah sebuah akumulasi energi yang diprogram melalui otak yang  tertanam didalam hati dalam mencapai suatu tujuan.   Sedangkan didalam khasanah  Islam niat merupakan penentu dari setiap perbuatan  (amal) seseorang,  sesuai dengan Hadis Rasulullah mengatakan:  “Segala sesuatu Amal perbuatan seseorang tergantung pada niatnya, jika niatnya baik maka hasilnya akan baik, sebaliknya jika niatnya  jahat  hasilnya akan jahat juga”. Menurut pandangan pemikir Islam yang mu’tabar dalam membahas persoalan niat dan khusyuk,  Muhammad Al-Qardhawi menjelaskan definisi niat sebagai berikut:

a.   Niat adalah suatu kemauan yang kuat.
b.   Niat adalah tujuan yang terbetik didalam hati.
c.   Niat adalah dorongan hati yang dilihat sesuai dengan tujuan, baik berupa rumusan demi mendatangkan manfaat atau menghindarkan diri dari mudarat, baik fisik-material maupun psikis-spiritual.
d.   Niat adalah tujuan sesuatu yang disertai dengan pelaksanaannya.
e.   Hakikat   niat  adalah pengaitan tujuan dengan hal tertentu yang dituju.

Imam Al-Ghazali menyimpulkan pendapat yang berkembang ketika mencba menjelaskan hakikat khusyuk, antara lain adalah: (1).  Kehadiran hati,  (2).  Mengerti apa yang dibaca dan diperbuat, (3).  Mengagungkan nama Allah SWT, (4).  Merasa penuh harap kepada ALLAH,  (5).  Merasa malu terhadap-Nya.

Dalam Al-Quran Allah berfirman:

“… Sesungguhnya yang demikian itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, yaitu orang yang meyakini bahawa mereka akan kembali (bertemu) kepada-Nya”. (QS.  Al-Baqarah [2]: 45-46)

Di dalam Kepelatihan Satya Buana,  Niat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

a.   Niat meliputi niat umum yaitu yang telah ditentukan dalam hakekat Satya Buana.
b.   Niat khusus yaitu niat yang ditentukan di masing-masing tingkat/jenjang atau jurus.

2.  DISIPLIN.

Disiplin adalah suatu pernyataan sikap tunduk dan taat terhadap azas, norma-norma dan aturan yang telah ditetapkan serta dengan kesadaran tinggi  melaksanakan sikap tersebut.  Sikap disiplin ini sangat   dituntut  kepada setiap anggota  Satya Buana agar proses kepelatihan dapat berjalan dengan baik  sehingga  tercapai hasil yang optimal.  Setiap insan Satya Buana harus mendisiplinkan diri dalam beberapa hal,   yaitu :

a.   Disiplin mengikuti aturan-aturan pelatihan di antaranya : konsentrasi niat dan dzikir, pernafasan dan gerak-gerak jurus.
b.   Disiplin pemenuhan porsi latihan, baik latihan rutin maupun porsi kenaikan tingkat atau jenjang.
c.    Disiplin mengikuti aturan atau instruksi pelatih.
3.  KEYAKINAN.

Keyakinan adalah  suatu kebulatan tekad yang kuat dari niat yang telah di ikrarkan peserta untuk mempercayai setiap proses kepelatihan yang ia tekuni akan berhasil dengan baik dan bernanfaat bagi dirinya maupun orang lain.  Dalam proses latihan setiap insan peserta latihan harus meyakini apa yang diniatkan dan yang dilakukan akan terwujud baik secara langsung atau tidak langsung tentunya atas ridho Allah SWT.

4.  IKHLAS.

Ikhlas adalah  sikap menerima dengan tulus  tanpa syarat dan menyadari setiap proses yang terjadi selama   mengikuti kepelatihan Satya Buana  merupakan  sesuatu hal wajar.  Setiap proses pelatihan tentunya terjadi suatu proses pelepasan limbah dalam rangka menuju sehat jasmani, rohani dan mental, mewujudkan kondisi fitrah, maka setiap peserta harus ikhlas menerima kenyataan sebagai akibat dari latihan tersebut dan pasrah hanya kepada Allah.  Secara rinci ikhlas akan kita bahas dalam sesi tersendiri.

B.    Hakekat ke Pelatihan Satya Buana.

             Hakekat Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana adalah suatu usaha manusia dalam rangka menghidupkan dan mengembangkan potensi bioenergi dalam tubuh melalui rangsangan serapan daya inti bumi dan prana alam yang insya Allah dengan ridho-Nya dapat mewujudkan manusia yang utuh dengan kondisi fitrah yang selaras-serasi-seimbang, sehingga secara naluri alamiah berfungsi secara aktif otomatis, menjadikan pribadi yang berjati diri,  yang sehat jasmani dan rohani.

1.    Tujuan Umum ke Pelatihan Satya Buana.

Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana bertujuan adalah membina para peserta pelatihan secara rohani, mental, fisik dan sosial dengan kegiatan olah raga yang berintikan Olah Tenaga Dalam, sehingga mampu mengenali jati dirinya, memiliki kepekaan yang diridhoi Allah dan mampu mengamalkan kemampuannya untuk kemanusiaan dalam mencapai keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan sesamanya dan manusia dengan lingkungannya.

     1. 1   Tujuan  Jangka  Pendek.

a.   Melaksanakan sosialisasi dan pemasyarakatan  Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana di berbagai lapisan masyarakat.
b.   Melaksanakan penjaringan penerimaan calon peserta baru  Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana untuk setiap periode 4 (empat) bulanan.
c.    Memberikan penjelasan tentang hakekat dan tujuan Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana secara jelas dan transparan kepada calon peserta baru maupun masyarakat lainnya.
d.   Melaksanakan pelatihan peserta pra-Pemula sesuai dengan silabus dan jadwal yang telah ditetapkan dalam Pedoman Umum Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana.
e.    Melaksanakan evaluasi peserta dan penyelarasan peserta Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana dari berbagai tingkatan untuk setiap periode 4 (empat) bulanan.
f.     Melaksanakan pelatihan calon pelatih (Training Of  Trainer/TOT) dalam rangka memenuhi tuntutan kebutuhan jumlah peserta yang semakin meningkat jika dianggap perlu dan peningkatan profesionalisme tenaga pelatih.
g.    Melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial yang merupakan perwujudan pengabdian masyarakat sesuai dengan hakekat dan tujuan Satya Buana secara ikhlas di bawah rihdo Allah.
h.   Melaksanakan kegiatan sarasehan, sosialisasi, seminar dan pengkajian/analisis dalam rangka mempererat tali silaturahmi di antara anggota dari berbagai tingkatan.

     1.2.    Sasaran dan Out-put (Keluaran). 
2.                                                                           
a.   Terlaksananya kegiatan sosialisasi dan pemasyarakatan Pelatihan Olah Tenaga Dalam  Satya  Buana  baik  komunikasi  antar  individu maupun publikasi melalui  media cetak, elektronik, spanduk, liflet, brosur dan lain-lain.
b.   Terlaksananya penjaringan calon peserta baru Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana untuk setiap periode 4 (empat) bulan.
c.    Terlaksananya penjelasan dan pemahaman tentang hakekat dan tujuan  Satya Buana kepada calon peserta baru secara baik dan komprehensif.
d.   Terlaksananya pelatihan peserta pra-Pemula selama 12 hari untuk setiap periode penerimaan 4 (empat) bulanan sesuai dengan silabus dan jadwal yang telah ditetapkan.
e.    Terlaksananya  evaluasi peserta dan penyelarasan peserta Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana dari berbagai tingkat untuk setiap periode 4 (empat) bulanan.
f.     Terlaksananya pelatihan calon pelatih dan Tenaga peng-Husada (Training Of  Trainer/TOT) dan menghasilkan calon pelatih dan tenaga peng-Husada yang professional sesuai dengan tuntutan program yayasan, jika dianggap perlu serta peningkatan profesionalisme tenaga pelatih dan peng-Husada secara berkesinambungan.
g.    Terlaksananya kegiatan Bhakti Sosial, meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan peng-Husada terhadap pasien baik di klinik Yayasan maupun di luar klinik.
h.   Terlaksananya kegiatan sarasehan, sosialisasi, seminar dan pengkajian analisis keilmuan dalam rangka peningkatan dan mempererat tali silaturahmi antar peserta dari berbagai tingkatan.


1.3.   Out Come  (Hasil).

a.    Meningkatnya ibadah para peserta Satya Buana kepada Allah SWT secara ikhlas sehingga akan kembali kepada kondisi fitrah dengan ridho Allah SWT.
b.    Meningkatnya analisa dengan akal/mengenali jati diri dan lingkungan bagi peserta Satya Buana dalam rangka mengantarkan pribadi  manusia menjadi hamba yang pandai bersyukur.
c.      Terwujudnya kondisi 0 (nol) bagi diri pribadi peserta guna menetralkan gangguan sakit fisik dan jiwa akibat disfungsi organ tubuh, kekacauan metabolisme tubuh atau depresi mental serta menetralisir gangguan luar antara lain niat jahat orang lain, serangan kekuatan ekstra, ilmu hitam, guna-guna, santet dan sebagainya.
d.    Terwujudnya kondisi 0 (nol) untuk orang lain khususnya anggota keluarga, menetralisir gangguan fisik dan mental ataupun meneteralisir serangan/gangguan dari luar akibat kesyirikan dan kedengkian orang lain yang bersifat energi ekstra negatif.
e.      Terwujudnya kondisi 0 (nol) guna membangkitkan dan mengembangkan potensi indrawi baik panca indra maupun indra ke enam, meningkatkan daya fikir, penalaran, minat dan bakat sesuai dengan kodratnya serta cakrawala pandang yang luas demikian juga meningkatkan keweningan dan keheningan fitrah sukmawi yang ilahiah bagi para anggota.

C.   Metodologi ke Pelatihan.

1.   Metode pelatihan pra-Pemula adalah kombinasi dari pola konsentrasi, pola olah nafas segi tiga, pola gerak jurus Satya Buana dan dzikir qalbu “Laa ilaaha  illallah” secara ikhlas mengharapkan ridho Allah.
2.   Kegiatan kesekretariatan, organisasi/pengkajian/pengembangan ilmu, penjaringan peserta baru, bhakti sosial, pelatihan tenaga pelatih, latihan rutin, bidang usaha, pelatihan pra pemula, evaluasi anggota dan sarasehan dilaksanakan oleh masing-masing seksi yang telah ditetapkan sesuai dengan surat keputusan.
3.   Setiap insan calon peserta atau anggota Satya Buana adalah diasumsikan sebagai insan yang terpolusi sehingga harus berusaha memecahkan problem hidup masing-masing yang berkaitan dengan masalah kesehatan jasmani, mental dan  rohani.
4.   Agar dapat terbebas dari segala polusi baik jasmani, mental/spiritual  dan rohani setiap peserta secara disiplin melaksanakan latihan olah tenaga dalam sehingga dapat mencapai kondisi sehat jasmani, mental/spiritual dan rohani, terwujudnya kondisi fitrah, tercapainya kepuasan hidup, kesejahteraan hidup serta ketentraman hidup sehingga diharapkan para anggota dapat menjadi insan yang pandai bersyukur kepada Allah SWT dinyatakan dalam implementasinya yaitu ketaatan beribadah kepada Allah SWT (akhlaqul karimah adalah insan yang bertaqwa dalam wujud sebenar-benarnya taqwa).
5.   Dalam menyampaikan materi kepelatihan kepada peserta dengan metode andragogi (metode pendidikan orang dewasa) dengan pokok-pokok  materi sebagai berikut :

a.   Penghormatan.
b.   Penghargaan.
c.    Kesopanan/budi pekerti.
d.   Pengertian.
e.    Bimbingan.
f.     Kesabaran.
g.    Ketelatenan.
h.   Keteladanan.
i.     Keikhlasan.
j.     Keyakian dll.

D.   Materi Pelatihan.

    Materi Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana adalah merupakan materi yang harus difahami dan dimengerti oleh setiap peserta pelatihan.

    Materi pelatihan terdiri dari :

1.   Materi Keilmuan.

Materi keilmuan adalah materi yang bersifat umum dan terperinci yang disusun oleh Pembina Satya Buana sebagai sumber keilmuan.
 
2.   Materi Terapan.

Materi terapan merupakan materi tambahan yang disusun sebagai terapan dalam pengamalan keilmuan.

3.   Materi Pedoman Pelatihan.

      Kurikulum sebagai pedoman pelatihan adalah pedoman yang harus diambil dan diikuti dalam pelatihan olah tenaga dalam Satya Buana dengan tingkat dan jenjang kemampuan,  serta evaluasi pada masing-masing tingkat dan jenjang kemampuan.  Secara rinci dan sistematis tercantum dalam Silabus Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana.

  E. Peserta Pelatihan Pra-Pemula.

             Bagi calon peserta diwajibkan untuk mengikuti pembinaan yang dilaksanakan 12 hari berturut-turut, sebelum secara resmi dinyatakan sebagai Peserta Pelatihan Olah Tenaga Dalam Satya Buana.  Selama pembinaan 12 hari ini peserta disebut sebagai peserta Pra-Pemula. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan dapat menerima calon peserta magang menjelang jadwal waktu penerimaan anggota baru setiap periode, terutama bagi calon peserta yang berhalangan dan mempunyai keterbatasan waktu untuk mengikuti Training Center (TC) selama 12 hari dan dapat diselaraskan di luar ketentuan penerimaan calon peserta baru secara resmi setiap periode,  serta  akan diatur dengan ketentuan lebih lanjut melalui Surat Keputusan Ketua Cabang melalui persetujuan dari Penasihat/Pengawas serta Pembina Pusat.
Materi pembinaan (training center/TC) selama 12 hari meliputi :

1.   Materi pembekalan Pra Pemula.
2.   Materi latihan konsentrasi;
3.   Materi latihan pernafasan;
4.   Materi latihan jurus-jurus pemula;
5.   Materi niat-niat jurus pemula;
6.   Materi evaluasi penyelarasan tenaga dalam Satya Buana.  

Terdapat tiga tahap pembekalan keilmuan yang akan diberikan kepada peserta sebagai berikut:

I.  Pembekalan Pra-pemula dan pra Prahahu Mendayung. 

1.   Tujuan umum.

Agar para calon atau peserta POTD Satya Buana mengerti dan menghayati hakekat dan tujuan Satya Buana.

2.   Tujuan khusus bagi pra-Pemula adalah agar para calon Pra-Pemula dapat:

               a.    Mengenali dirinya baik secara fisik maupun mental sebelum berlatih.
               b.    Menyadari keadaan dirinya baik fisik maupun mental sebelum berlatih.
                c.    Mempunyai motivasi untuk berlatih secara terus menerus.
               d.    Menentukan sikap hidup sebagai  anggota  Satya Buana.

3.  Tujuan   khusus  bagi   calon   peserta  pra   Perahu   Mendayung    (Payung Berputar-3) adalah agar para peserta :

a.  Lebih   menghayati   dan   memahami    keilmuan  POTD   Satya Buana.
b.  Dapat   menjadi   contoh perilaku yang baik sebagai peserta POTD Satya Buana.
c. Mau  ikut  bertanggung    jawab    terhadap kelangsungan dan perkembangan POTD   Satya Buana di masyarakat.
d.  Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
          e.  Mau meninggalkan kesyirikan baik nyata atau samar.
f.      Dapat berlaku jujur dan pandai dalam beraktifitas di masyarakat.
g.    Dapat berlaku sabar dan tawakkal dalam menghadapi masalah.
h.  Memahami bahwa dirinya merupakan bagian dari komponen organisasi Satya Buana.
i. Mau mengamalkan kemampuannya   kepada masyarakat yang membutuhkan, beramar ma’ruf dan nahi mungkar.
j. Mau berbakti kepada kedua orang tua, bangsa dan negara serta masyarakat dan agama.
k.   Meningkatkan kegiatan latihan.

4.     Materi pembekalan.

a. Pra Pemula.

* Penjelasan keberadaan Satya Buana.
* Pokok-pokok keilmuan POTD Satya Buana.
* Penjelasan Tata Tertib selama pelatihan.
* Penjelasan yang dianggap perlu.

               b.    Pra-Perahu Mendayung  (tingkat Payung Berputar-3).

 * Keorganisasian.
  * Mental dan Perilaku.
  * Filsafat keilmuan Satya Buana.
  * Penjajakan tertulis.

II.  Penawaran. 

1.    Tujuan penawaran adalah :
                 
a.    Agar peserta menyadari bahwa dirinya adalah ciptaan Allah SWT.
b.    Menumbuhkan sifat ikhlas dalam berjuang di jalan Allah SWT.
c.   Selalu menegakkan kebenaran di muka bumi dan taat kepada  hukum Allah SWT.
d.    Menumbuhkan sifat berserah diri ke hadirat Allah SWT.

2.   Materi Penawaran.

Peserta POTD Satya Buana di tingkat Samudera Merantai 3 (SR-3) yang telah melaksanakan latihan 2 (dua) kali dalam seminggu selama 4 (empat) bulan atau sedikitnya 24 porsi latihan dapat naik ke tingkat Purnama Bersinar (PS 1,  PS-2 dan Ps-3),  harus melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Mengikuti evaluasi kenaikan tingkat masing-masing (PS-1,  PS-2  dan PS-3).
b.  Pembuatan         dan      pengajuan        makalah     (1   Draft  Judul   Makalah masing-masing   tingkat).
c.  Pengujian makalah (1 Judul Makalah masing-masing tingkat).
d.  Penawaran / wawancara langsung oleh Pembina.
e.  Perenungan dan penentuan keputusan.
f.  Pemberian     jurus     Purnama   Bersinar  (PS-1, PS-2 dan PS-3)  oleh Pelatih Pusat.

III.        Materi  Himbauan.

Peserta POTD Satya Buana di tingkat Purnama Bersinar 3 (PS-3) yang telah melaksanakan latihan  minimal  2 (dua) kali dalam seminggu selama 4 (empat) bulan atau sedikitnya 24 porsi latihan dapat naik ke tingkat Bintang Lima Menuju Purnama (BLP) dan dari BLP ke Jenjang Satya Buana,  harus melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Mengikuti     evaluasi    kenaikan      tingkat     masing-masing     (PS-3  dan  BLP).
b. Pembuatan   dan   pengajuan makalah/projec proposal  (1 Draft Judul Makalah niat masing-masing jenjang ).
c.  Pengujian  makalah/projec   proposal  (1 Judul Makalah masing-masing  jenjang ).
d. Proses  himbauan  /   wawancara  langsung  dalam suatu badan musyawarah dipimpin  oleh Pembina.
e.  Perenungan dan penentuan keputusan.
f.  Pemberian     jurus   Duduk  Tafakur  BLP   dan Duduk Tafakur Satya Buana  (BLP dan Satya Buana)  oleh  Pembina.

Berikut ini akan diuraikan falsafah dan lafalz  niat  tiap-tiap Tingkat dan Jenjang ke Pelatihan Satya Buana, berkaitan dengan praktek pencapaian tingkat EQ, IQ dan SQ melalui keilmuan Al Mukminun, Al-Muslimah, An-Nass maupun Yaumul Akhir.   Dan untuk ini yang pertama disampaikan adalah berdasarkan  ke Ilmuan  Satya Buana (Al-Mukminun) dan Al-Muslimah.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar