Jumat, 29 Juni 2012

PETUNJUK SATYA BUANA (LANJUTAN) : Sejarah Perkembangan Ke Ilmuan Satya Buana.


         Sejarah  Perkembangan Ke  Ilmuan  Satya Buana.

        Sehubungan dengan telah terbitnya Akta Notaris Yayasan Satya Buana yang baru yakni Akta Notaris No.  01 Tahun 2007,  Notaris Rawat Erawady,  SH di  Bekasi,  tanggal 02 Oktober 2007  dan Pengesahan Yayasan Satya Buana  berdasarkan SK. MENHUKHAM Republik Indonesia No:  AHU-1377.AH.01.02  Tahun 2008,  tanggal 03 April 2008, merupakan penyesuaian terhadap Undang-undang Republik Indonesia Nomor:  16 Tahun 2001  tentang Yayasan  (Lembaran Negara Republik Indonesia No:  4243)  juncto  Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 28  Tahun 2004  (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No:  115, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No:  4430), sebagai pengganti Akta Notaris Yayasan Satya Buana yang lama Akta Notaris Nomor:  01 Tahun 1993, tanggal 02 Oktober 1993 yang terdaftar di Kantor Pengadilan Negeri Pasuruan Nomor : 45 Tahun 1993 tanggal 05 Oktorber 1993,  maka Akta Notaris yang lama dinyatakan tidak sesuai lagi (gugur demi hukum)  berdasarkan ketentuan dalam pasal-pasal yang tertera didalam  Undang-undang Republik Indonesia Nomor:  16 Tahun 2001  tentang Yayasan  (Lembaran Negara Republik Indonesia No:  4243)  juncto  Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 28  Tahun 2004  (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No:  115, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No:  4430) sebagaimana tersebut diatas.

        Untuk itu,  Pengurus  Pelatihan Olah Tenaga Dalam (POTD) Yayasan Satya Buana  Cabang  Bengkulu sebagai salah satu Cabang Badan Usaha Milik Yayasan (BUMY) yang baru (penyesuaian), telah ditunjuk dan ditetapkan kembali berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Yayasan Satya Buana dan Pengurus  Pelatihan Olah Tenaga Dalam (POTD) Yayasan Satya Buana Pusat  SK Nomor: 002/SB/KEP.P/III/2009 tanggal 30 Maret 2009 ditetapkan di Pasuruan (seperti terlampir) dan Sekeretariat Sementara POTD Satya Buana Cabang Bengkulu di Jalan Hibrida III RT 05 RW 05 Nomor 58 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu,  bahwa Yayasan Satya Buana  Pelatihan Olah Tenaga Dalam (POTD) Satya Buana sejak  Pengesahan Yayasan Satya Buana  berdasarkan SK. MENHUKHAM Republik Indonesia No:  AHU-1377.AH.01.02  Tahun 2008,  tanggal 03 April 2008 dinyatakan syah demi dan atas nama hukum,  berikut segala aktivitasnya diwilayah Provinsi Bengkulu berada dalam naungan hukum yang syah.

            Dalam perkembangannnya sejak berdiri Yayasan Satya  Buana pada Tahun l993 di PASURUAN, sampai saat ini Keilmuan Satya Buana telah berkembang menjadi 5 (lima cabang ke-Ilmuan khusus yakni :

1.   Ke-Ilmuan Induk Satya Buana disebut juga dengan Microcosmos atau disebut juga dengan Ke-Ilmuan Al-Mukminun yang dikhususkan untuk Laki-laki;  deengan tujuan adalah untuk mewujutkan kondisi manusia (peserta)  yang sehat jasmani dan sehat rohani secara mandiri menuju kondisi fitrah. Yang hakiki.  Hakekadnya kepelatihan adalah  suatu upaya manusia dalam rangka mengembangkan dan menghidupkan potensi bio-energi yang tersimpan didalam tubuh melalui rangsangan (stimulasi), serapan (tune in/transmisi/chanelling) daya inti bumi dan daya prana alam yang Insya Allah dengan ridho-Nya akan mampu mewujudkan manusia yang utuh dengan kondisi fitrah yang serasi, selaras, seimbang, harmonis, dengan alam semesta dan Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta.   Dengan demikian naluri alamiahnya mampu dapat bekerja dengan aktif otomatis memiliki pribadi yang berjati diri yang sehat jasmani dan ruhaninya.

2. Ke-Ilmuan  Al-Muslimah;    merupakan  pengembangan dari Ke-Ilmuan Al-Mukminun yang baru diterapkan kepada peserta pada awal tahun 2009, dikhususkan untuk kaum ibu (wanita).  Keilmuan ini bertujuan untuk memberikan nilai-nilai tauhid kepada kaum ibu (wanita) muslimah supaya dapat menjaga hati, ketaatan kepada Allah SWT serta pandai menjaga martabat,  harga diri dan kehormatan sebagai wanita muslimah.  Hakekadnya adalah dalam upaya mewujutkan harapan, bila sebagai seorang ibu akan dapat mendidik putra-putrinya menjadi anak yang sholeh dan sholehah, dan sebagai seorang pribadi dia akan selalu dapat dan mampu menjaga ketaatannya dalam bertaqwa, beriman kepada Allah, dan sebagai sorang istri ia dapat dengan ikhlas mendarmabaktikan dirinya kepada suami, guna memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

3.   Ke-Ilmuan Lansia (Yaumil akhir);  merupakan pengembangan dari Ke-Ilmuan Al-Mukminun yang baru diterapkan kepada peserta pada awal tahun 2004, dikhususkan untuk Laki-laki (kaum Bapak) dan kaum ibu (wanita) yang sudah lanjut usia.  Tujuannya adalah dalam rangka menciptakan kondisi manusia yang bertaqwa, beriman dan berpasrah diri kepada Yang Maha Berkuasa, serta uentuk membangkitkan semangat beribadah kepada Allah secara baik dan Ikhlas.   Hakekad Pelatihan adalah suatu upaya manusia yang telah memasuki usia Udzur (lanjut usia) untuk mempersiapkan diri dengan hati yang bersih dan jiwa yang penuh taqwa kepada Allah  SWT dengan kondisi badan yang segar, sehat  jasmani dan rohani serta memiliki cahaya keimanan  sehingga diharapkan akan menjadikan dirinya manusia yang khsunul khotimah pada kahir hayat dengan melaksanakan inti nafas dzikir ”Laa illaaha Ilallah”  dengan melakukan gerak jurus  tertentu  yang bersifat sederhana.

4.   Ke-Ilmuan Lanjutan  Satya Buana  (Ma’rifatullah/Macrocosmos);  bertujuan dalam upaya manusia untuk memahami dan menghayati segala ciptaan Allah (Af’al Allah) melalui  pendekatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, ibadah yang ikhlas, istiqomah,  mujahadah, mukassafah, mahabbah, takholli, tahalli dan tajalli kepada Allah untuk memperoleh keselamatan kehidupan di dunia dan di akhirat.   Ke-Ilmuan Lanjutan  Satya Buana  (Ma’rifatullah/ Macrocosmos) akan ditulis dalam buku tersendiri.

5.  Ke-Ilmuan Al-Nass;  merupakan pengembangan dari Ke-Ilmuan Al-Mukminun yang baru diterapkan kepada peserta pada awal tahun 2009, dikhususkan untuk Anak-anak Balita sampai menjelang aqil baligh  (umur 7 – 15 tahun).  Tujuan kepelatihan ini adalah untuk menenamkan nilai-nilai ke-Tauhidan secara dini kepada anak-anak, untuk melatih dan mengembangkan potensi diri terutama dalam upaya mencerdaskan otak kanan dan otak kiri serta menyeimbangkan kecerdasan otak kiri dan otak kanan serta mempersiapkan seorang anak memasuki kecerdasan spiritualnya, sehingga diharapkan akan muncul jiwa dan kreativitas yang baik dan berkembang secara positif dalam masa perkembangan umurnya.

Keilmuan  Satya Buana (Al-Mukminun
Dan Al-Muslimah).

 No
Tingkat
Falsafah
Niat
Tahapan Pencapaian  Kecerdasan Emosi  (EQ) :
1.
Pemula
Bagaikan Anak Bayi yang  baru  Mengenal Alam  Semesta
                          Jenjang  Pemula.

Niat:   Terdapat 10 jurus,  yaitu:

Jurus 1:  Menyelaraskan      Diri     Terhadap Daya Inti bumi dan Prana Alam.
Jurus 2:  Menyerap Daya Inti Bumi.
Jurus 3:  Menyerap Daya Prana Alam.
Jurus4: Menyeimbangkan   Penyerapan Daya inti bumi dan Daya Prana Alam dalam  proses penyatuan terhadap tubuh kita.
Jurus 5:  Menghidupkan  Generator      Daya Inti Bumi dan Daya Prana Alam  Yang Berpusat di Otak.
Jurus 6: Menghidupkan   Tujuh Titik Cakra Mayor.
Jurus 7:  Mempertajam   Penyerapan    Daya Inti Bumi.
Jurus 8:  Mempertanam     Penyerapan Daya Prana Alam.
Jurus 9:  Menyeimbang  Daya  Inti Bumi dan Daya Prana Alam  Dalam Tubuh.
Jurus 10:  Mengunci Hasil Olahan Jurus satu sampai dengan Jurus sembilan dengan berserah diri kepada  Allah.







Out-put:   Peserta mampu menguasai dan memahami niat dan gerak  jurus I – X , dapat melakukan kepe-kaan raba dan mampu merasakan getaran daya inti bumi dan prana alam.  Sistem serapan daya inti bumi dan prana alam pada setiap peserta dapat berfungsi dengan baik sebagai system tenaga dalam yang vertical.






Jenjang Tiga serangkai 1 (TS-1).

Niat:  Menguras emosi yang  tak terkendali.

Out-put:   Peserta mampu mengua-sai gerak jurus TS-1 yaitu  Jurus I, IV, VIII dan X Pemula  dilakukan secara perlahan, halus dengan satu nafas tahan, lamanya setara dengan 19 kali langkah jurus Pemula dan mampu menghayati masing-masing niat jurus.  Terkendalinya hawa nafsu paling rendah (emosi tak terkendali) berupa sifat-sifat  nafsu kebinatangan (Nafsu Amarah) serta  mampu mengendalikan jiwa dan pikiran (membuang ID).
2.
Tiga Serangkai
(TS)


Bagaikan Anak  Kecil baru belajar  tentang tata kerama (Mengendalikan jiwa dan pikiran dengan menguras emosi tak terkendali dan emosi terkendali serta meluluhkan emosi).
 Jenjang Tiga Serangkai 2 (TS-2).

Niat:  Menguras emosi yang terkendali.

Out-put:  Peserta mampu mengua-sai gerak jurus TS-2 yaitu  Jurus III, V, VII dan IX Pemula  dilakukan secara perlahan, halus dengan satu nafas tahan, lamanya setara dengan 19 kali langkah jurus Pemula dan mampu menghayati masing-masing niat jurus.  Terkendalinya nafsu yang bersifat naluriah manusia (emosi tak terkendali) cenderung kepada materialistis  keduniawian (Nafsu Lawamah)  dan peserta dapat mengendalikan jiwa dan pikiran dengan lebih baik  (membuang EGO).

Jenjang Tiga Serangkai 3 (TS-3).

Niat:  Meluluhkan emosi serendah-rendahnya.  

Out-put:  Peserta mampu mengua-sai gerak jurus TS-3 yaitu  Jurus II, VI, II dan VI Pemula  dilakukan secara perlahan, halus dengan satu nafas tahan, lamanya setara dengan 19 kali langkah jurus Pemula dan mampu menghayati masing-masing niat jurus.   Peserta dapat meluluhkan emosi sehingga   tercapainya tingkat  kesadaran  diri yang memiliki nilai-nilai moral dan sifat-sifat mulia (Nafsu Muthma’inah), kemudian peserta dapat mengendalikan jiwa dan pikiran dengan sangat baik   (pencapaian  tingkat SUPEREGO).



3.
Prana Midi (PM)

Bagaikan Anak Akil Baliq belajar menge-tahui tentang  hal  yang  baik dan buruk. Peserta berlatih menyalurkan energi tenaga  dalam  (Menya-
lurkan energi) dan Pengendalian Indra-                    wi.
    Jenjang Prana Midi 1 (PM-1).

Niat:  Menyatu dengan alam semesta.

Out-put:    Peserta mampu melaku-kan nafas tarik dan tolak secara keras dengan baik dan benar,  mampu melakukan rangkaian gerak jurus PM-1 yakni jurus VI (tarik keras), VII (tolak keras), VIII (tolak keras)  dan IX (tarik keras dan lepas halus) Pemula dengan menggunakan nafas tarik dan tolak secara keras.  Peserta mampu  merasakan menyatu dengan alam semesta.

















































   Jenjang Prana Midi 2 (PM-2).

Niat: Menyalurkan energi ketangan tanpa  memancar.

Out-put:   Peserta mampu melaku-kan nafas tarik dan tolak secara keras dengan baik dan  benar,  mampu melakukan rangkaian gerak jurus PM-2 yakni jurus II (tarik keras), X  (tolak keras) , II   (tarik keras) dan X (tarik keras dan lepas halus)   Pemula dengan menggunakan nafas tarik dan tolak secara keras.  Peserta mampu menyalurkan energi ketangan tanpa memancar sehingga terasa ada letupan-letupan energi di ujung  jari-jari  tangan.
 
   Jenjang Prana Midi 3 (PM-3).

Niat: Menyalurkan energi kemata.
Out-put:    Peserta mampu melakukan nafas tarik dan tolak secara keras dengan baik dan  benar,  mampu melakukan rangkaian gerak jurus PM-3 yakni jurus VI modifikasi (tarik keras),  jurus modifikasi X (tolak keras),  dan modifikasi V  (tarik keras dan lepas halus) Pemula dengan menggunakan nafas tarik dan tolak secara keras.  Peserta mampu menyalurkan energi ke mata  sehingga  terbuka kepekaan mata indra.

    Jenjang Prana Midi 4 (PM-4).

Niat:  Menyalurkan energi ketelinga.

Out-put:    Peserta mampu melakukan nafas tarik dan tolak secara keras dengan baik dan  benar,  mampu melakukan rangkaian gerak jurus PM-4 yakni jurus VI modifikasi (tarik keras), jurus III  (tolak keras), modifikasi IV (tarik keras) dan jurus II (tarik keras dan lepas halus)      Pemula dengan menggunakan nafas tarik dan tolak secara keras.  Peserta mampu menyalurkan energi ke telinga  sehingga  terbuka kepekaan telinga indra.

   Jenjang Prana Midi 5 (PM-5).

Niat:  Menyalurkan energi kosmis ilahiah ke otak kanan.

Out-put:    Peserta mampu melakukan nafas tarik dan tolak secara keras dengan baik dan  benar,  mampu melakukan rangkaian gerak jurus PM-4 yakni jurus X   modifikasi (tarik keras) , jurus I  (tolak keras),  modifikasi V   (tarik keras) dan jurus modifikasi X  (tarik keras dan lepas halus)  Pemula dengan menggunakan nafas tarik dan tolak secara keras.  Peserta mampu menyalurkan energi kosmis Ilahiah ke otak kanan   sehingga dapat mengaktifkan kemampuan berfikir/kerja otak kanan dan  terbuka kepekaan otak kanan  (otak rasa-intuisi).







             
TAHAP PENCAPAIAN KECERDASAN INTELEGENSIA (IQ)

4.
Payung Berputar
        (PB)
Bagaikan orang dewa-sa yang mampu ber-pikir secara  jernih (riil dan abstrak).

Jenjang Payung Berputar-1 (PB-1)

Niat:  Menugaskan kerja otak kanan dan  kiri secara bergantian.

Out-put:  Peserta mampu menugaskan kerja otak kanan dan  kiri secara bergantian dan melakukan gerak jurus PB-1 yakni gerakan kombinasi dari jurus PM-1 dan PM-4 dengan baik,  menggunakan  napas tekan  diiringi dengan pengerasan badan secara merata.  Peserta mampu menyalur-kan energi ke otak kanan dan otak kiri,  guna lebih meningkatkan fungsi  ke dua belahan otak/Hemisfer  (Kecerdasan  Intelektual dan  Kecerdasan  Emosional).

Jenjang Payung Berputar-2 (PB-2) 

Niat:  Menyeimbangkan kerja otak kanan dan otak kiri yang dikendalikan oleh hati  (qolbu).

Out-put: Peserta mampu menyeimbangkan kerja otak kanan dan otak kiri yang dikendalikan oleh hati dan melakukan gerak jurus PB-2 yakni gerakan kombinasi dari jurus PM-2 dan PM-5 dengan baik,  menggunakan  napas tekan  diiringi dengan pengerasan badan secara merata.   Mampu menyalurkan energi ke otak kanan dan otak kiri,  agar terjadi  keseimbangan  fungsi otak kanan dan otak kiri yang dikendalikan oleh fungsi hati/qolbu (Kecerdasan  Intelektual dan  Kecerdasan Emosional yang dikendalikan oleh Kecerdasan Spiritual).    




Jenjang Payung Berputar-3 (PB-3) 

Niat:  Mengisi otak kanan dan kiri dengan energi kosmik yang Ilahiah.
Out-put: Peserta mampu  mengisi otak kanan dan kiri yang sudah seimbang dengan energi kosmik yang Ilahiah  dengan melakukan gerak jurus PB-3 yakni gerakan kombinasi dari jurus PM-3 dan Gerak Jurus Baru Modifikasi dengan baik,  menggunakan  napas tekan  diiringi dengan pengerasan badan secara merata.  Peserta mampu mengisi otak kanan dan kiri dengan energi kosmik yang Ilahiah ke otak kanan dan otak kiri yang dituntun oleh hati (qolbu),  agar terjadi  pembersihan   fungsi  otak kanan dan otak kiri dari anasir-anasir  nafsu  kejehatan.


Tahapan  Pencapaian Kecerdasan Spiritual (SQ) :

5.
Perahu Mendayung
    (PD)
Bagaikan Orang dewa-sa dapat mengenda-likan hati/qolbu (hati atau qolbu dapat menjadi pusat kejehatan/fujura/sifat setan dan kebaikan /taqwa/iman) agar manusia dapat membedakan bisikan hati nurani atau bisikan setan.
     Perahu Mendayung  I  (PD-1)

Niat:  Membuka hati (qolbu) untuk mengetahui  antara yang Haq dan yang Bathil.

Out-put:   Peserta telah melalui taraf Pembekalan dan Pengamalan keilmuan selama 4 bulan  ditingkat PB-3,  baik bersifat  pengembangan  ataupun sosial lainnya dan telah mengikuti evaluasi jenjang PB-3 dan dinyatakan lulus dengan mendapatkan sertifikat.  Peserta mampu membuka hati (qolbu) untuk mengetahui  antara yang Haq dan yang Bathil   dengan melakukan gerak jurus PD-1 dengan baik yaitu Jurus Pengembangan menggunakan  gerakan sangat halus dengan nafas tarik panjang halus dan lepas panjang halus (nafas sutra).  Peserta mampu membuka hati (qolbu) untuk mengetahui  antara yang Haq dan yang Bathil dengan menyalurkan  energi ke Hati/Qolbu,  agar Hati /Qolbunya terbuka  sehingga  Hati/Qolbu dapat membedakan antara yang Haq dan  yang  Bathil.




   Perahu Mendayung  2 (PD-2) 

Niat:  Membuka hati (qolbu) untuk memisahkan  unsur yang Haq dan yang bathil.

Out-put:    Peserta diharapkan mampu  membuka hati (qolbu) untuk memisahkan unsur  yang Haq dan yang bathil dengan melakukan gerak jurus PD-2  dengan baik yaitu Jurus Pengembangan menggunakan  gerakan sangat halus dengan nafas tarik panjang halus dan lepas panjang halus (nafas sutra).   Peserta Mampu menyalurkan energi  ke Hati/Qolbu,  agar Hati/ Qolbu dapat memisahkan  unsur  yang  bersifat  Haq dan  yang  Bathil.




Perahu Mendayung  3 (PD-3)  

Niat:  Membuka hati (qolbu) untuk mempertahankan unsur  yang Haq dan melenyapkan  unsur yang  Bathil.

Out-put:  Peserta diharapkan mampu  membuka hati (qolbu) untuk  mempertahankan unsur  yang Haq dan melenyapkan  unsur yang  Bathil dengan melakukan gerak jurus PD-3  dengan baik yaitu Jurus Pengembangan menggunakan  gerakan sangat halus dengan nafas tarik panjang halus dan lepas panjang halus (nafas sutra).  Peserta  mampu menyalurkan energi  ke Hati/Qolbu,  agar Hati/Qolbu dapat mempertahan  unsur yang bersifat bersifat Haq dan  melenyapkan  unsur  yang  bersifat Bathil dari bisikan syetan dan hawa nafsu jahat.





 Perahu Mendayung  4  (PD-4)   

Niat:  Mengisi hati nurani dengan energi kosmik yang Ilahiah.

Out-put: Peserta diharapkan mampu mengisi hati nurani dengan energi kosmik yang Ilahiah  dengan melakukan gerak jurus PD-4 dengan baik yaitu Jurus Pengembangan menggunakan  gerakan sangat halus dengan nafas tarik panjang halus dan lepas panjang halus (nafas sutra).    Peserta setelah menyelesai-kan jenjang ini mampu menyalurkan energi  kosmis Ilahiah ke Hati/Qolbu,  agar Hati/Qolbu  dapat dibersihkan dari  hal yang  bersifat bathil menjadi hati yang fitrah.

6.
Layar Berkembang
    (LK)
Bagaikan Orang dewasa yang matang pengetahuan dan dapat menentukan arah hidup.
   Layar Berkembang 1  (LK-1)

Niat:  Introspeksi diri terhadap masa lalu.

Out-put: Peserta mampu melakukan Introspeksi diri terhadap masa lalunya dengan melakukan gerak jurus LK-1  Pengembangan yakni gerak jurus dilakukan dengan halus, pelan dan lembut    menggunakan nafas kosong, tarik dan keluar dengan sangat halus dan pelan (nafas sutra) penuh dengan penghayatan.   Diri pribadi peserta setelah menyelesaikan paket jenjang ini akan mampu melakukan introspeksi terhadap masa lalunya  agar mendapat hikmah dari kejadian-kejadian masa lalunya sebagai pembelajaran untuk masa  kini.










  Layar Berkembang 2  (LK-2)

Niat:  Introspeksi diri terhadap masa sekarang.

Out-put: Peserta mampu melakukan Introspeksi diri terhadap masa sekarang  dengan melakukan gerak jurus LK-2  Pengembangan yakni gerak jurus dilakukan dengan halus, pelan dan lembut    menggunakan nafas kosong, tarik dan keluar dengan sangat halus dan pelan (nafas sutra) penuh dengan penghayatan.   Diri pribadi peserta setelah menyelesaikan paket jenjang ini akan mampu melakukan introspeksi terhadap masa sekarang sebagai pembelajaran untuk masa  yang akan datang.  Diri pribadi mampu melakukan introspeksi terhadap masa sekarang sebagai pembelajaran  agar kesalahan masa sekarang tidak terulang   lagi dimasa yang akan datang.






 
Layar Berkembang  3  (LK-3)

Niat:   Menentukan arah hidup di masa yang akan datang.

Out-put:  Peserta mampu menentukan arah hidup dimasa yang akan datang  dengan melakukan gerak jurus LK-3  Pengembangan yakni gerak jurus dilakukan dengan halus, pelan dan lembut    menggunakan nafas kosong, tarik dan keluar dengan sangat halus dan pelan (nafas sutra) dengan penuh penghayatan.   Diri pribadi peserta setelah menyelesaikan paket jenjang ini akan mampu menentukan arah hidup di masa yang akan datang.  Diri pribadi mampu menentukan arah hidup dimasa yang akan datang  dengan menyusun Visi, Missi, Kebijakan, Strategi, Program, Sasaran  dan Tujuan Hidup  masa depan   serta target pencapaiannya.  


7.

Samudera Merantai
   (SR)

Bagaikan Orang dewasa melatih kesabaran dalam menghadapi tantangan hidup.
 
Samudera Merantai 1  (SR-1)

Niat:  Mencintai Allah dan mengerti tanggung jawabnya sebagai hamba Allah.

Out-put: Peserta mampu meng-aplikasikan mencintai Allah dan mengerti tanggung jawabnya sebagai hamba Allah dengan  dengan melakukan gerak jurus SR-1  merupakan gerak jurus baru  melalui system  nafas tertentu  (nafas SR-1).
Diri pribadi mampu  mengenal dan mencintai Allah Azza Wajalla,  serta malakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai hamba Allah dengan ikhlas, sabar, dan  konsisten  (qana’ah).






Samudera Merantai  2  (SR-2)

Niat:  Mencintai alam semesta dan mengerti tanggung jawabnya sebagai khalifah di muka bumi ini.

Out-put:  Peserta mampu meng-aplikasikan mencintai  alam semesta dan mengerti tanggung jawabnya sebagai khalifah di muka bumi ini, dengan  dengan melakukan gerak jurus SR-2  merupakan gerak jurus baru  melalui system  nafas tertentu  (nafas SR-2). Diri pribadi mampu  mengenal dan mencintai  alam semesta ciptaan Allah,  serta malakukan tanggung jawabnya sebagai khalifah di muka bumi   dalam memanfaatkan  dan memelihara  alam semesta  dengan penuh kebijaksanaan  untuk kemaslahatan seluruh umat manusia.  Peserta mampu meyadari sebagai makhluk Tuhan tidak akan melakukan kerusakan  di muka bumi ini.




  Samudera Merantai  3  (SR-3)

Niat:  Mencintai sesama  manusia dan mengerti tanggung jawabnya sebagai mahluk sosial.

Out-put:  Peserta mampu   mencintai sesama  manusia dan mengerti tanggung jawabnya sebagai mahluk sosial dengan  dengan melakukan gerak jurus SR-3  merupakan gerak jurus baru  melalui system  nafas tertentu  (nafas SR-3).   
Diri pribadi  sebagai hamba Allah, yang sadar dan  mampu mencintai sesama  manusia dan mengerti tanggung jawabnya sebagai mahluk sosial  (hablumminannas)  yakni manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya interaksi  dengan sesama manuaia untuk tujuan kebaikan  dan saling  tolong menolong dalam membangun kehidupan.
 
8.
Purnama Bersinar
  (PS)
Bagaikan Orang yang telah mendapat penerangan dari penyatuan hati dan pikiran yang jernih.
    Purnama Bersinar 1  (PS-1)

Syarat:  Jenjang PS-1 adalah peserta yang telah mengikuti evaluasi  tingkat SR-3 dan dinyatakan layak naik ke PS-1, dan  selama paling sedikit 4 bulan peserta diwajibkan  menyusun, membuat dan mengajukan makalah/karya tulis dengan judul niat PS-1 kepada Pembina SB.  Selama menunggu panggilan penawaran peserta diwajibkan tetap berlatih di jenjang SR-3, kemudian peserta telah mendapat proses penawaran langsung oleh Pembina dan selanjutnya membuat pernyataan tertulis untuk menentukan sikap di hadapan Pembina.  Untuk medapatkan jurus PS-1 mulai dari latihan jenjang SR-3 ditempuh paling sedikit 8 bulan atau 2  periode evaluasi.
Niat:  Hak hidupku hanya pada Allah, akal budi pekertiku hanya berjuang dijalan Allah dengan penuh keikhlasan.
Out-put:   Diri pribadi  yang sadar sebagai hamba Allah,  bahwa hak hidupnya hanya pada dan untuk  Allah, serta milik Allah (totalitas kepasrahan kepada-Nya), mampu menggunakan akal sehat dan  budi pekertinya  hanya berjuang dijalan Allah dengan penuh keikhlasan  (Fisabilillah),    dengan melakukan gerak jurus  PS-1  merupakan gerak jurus baru  melalui system  pernafasan  tertentu  (nafas PS-1).    
                                                                           



    Purnama Bersinar 2  (PS-2)

Syarat:  Jenjang PS-2 adalah peserta yang telah mengikuti evaluasi  tingkat PS-1 dan dinyatakan layak naik ke PS-2.   Selama paling sedikit 4 bulan peserta diwajibkan menyusun, membuat dan mengajukan makalah/karya tulis dengan judul niat PS-2 kepada Pembina SB.  Selama menunggu panggilan penawaran peserta diwajibkan tetap berlatih di jenjang PS-1, kemudian peserta telah mendapat proses penawaran langsung oleh Pembina dan selanjutnya membuat pernyataan tertulis untuk menentukan sikap di hadapan Pembina.  Untuk medapatkan jurus PS-2 mulai dari latihan jenjang PS-1 ditempuh paling sedikit 8 bulan atau 2  periode evaluasi.

Niat: Orang dewasa selaras pikirannya tentang kebesaran Allah dan seluruh tubuhnya ikhlas mengamalkan Nur Islami dan hukum-hukum Allah.  
  
Out-put:    Diri pribadi  yang sadar sebagai hamba Allah,  orang dewasa yang pikirannya telah selaras terhadap kebesaran Allah dan seluruh jiwa dan raganya ikhlas mengamalkan Nur Islami, Sunatullah dan Sunaturrasul, dengan melaku-kan gerak jurus  PS-2  merupakan gerak jurus baru  melalui system  pernafasan  tertentu  (nafas PS-2).  Peserta diharapkan dapat menjadi contoh sebagai hamba Allah yang berprilaku Islami.  Peserta diharap-kan dapat mentaati hukum syari’at yang telah digariskan oleh Allah  dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadis Rasulullah.
                                                                                



   Purnama Bersinar 3  (PS-3)

Syarat:  Jenjang PS-3 adalah peserta yang telah mengikuti evaluasi  tingkat PS-2 dan dinyatakan layak naik ke PS-3.  Selama paling sedikit 4 bulan peserta diwajibkan menyusun, membuat dan mengajukan makalah/karya tulis dengan judul niat PS-3 kepada Pembina SB,  selama menunggu panggilan penawaran peserta diwajibkan tetap berlatih di jenjang PS-2, kemudian peserta telah mendapat proses penawaran langsung oleh Pembina dan selanjutnya membuat pernyataan tertulis untuk menentukan sikap di hadapan Pembina.  Untuk medapatkan jurus PS-3 mulai dari latihan jenjang PS-2 ditempuh paling sedikit 8 bulan atau 2  periode evaluasi.  Tingkat PS-3 merupakan persiapan untuk memasuki Jenjang Duduk Tafakur  BLP.

Niat: Pernyataan tulus ikhlas dan menyerahkan seluruh hidup dan matinya hanya kepada Allah SWT.

Out-put:   Diri pribadi  yang sadar sebagai hamba Allah, yang telah bersumpah akan  pernyataan tulus ikhlas dan menyerahkan seluruh hidup dan matinya hanya kepada Allah SWT  semata,  dengan melaku-kan gerak jurus  PS-3  merupakan gerak jurus baru  melalui system  pernafasan  tertentu  (nafas PS-3) dan  duduk nafas  tafakur.                                                                                 

9.
Bintang Lima Menuju Purnama
       (BLP)
Niat:  Bagaikan Orang tua yang kaya pengalaman, mengerti kejadian-kejadian didunia dan mengamalkan pengetahuan dan kemampuannya yaitu untuk kemanusiaan dan lingkungan hidup.

Out-put:   Tingkat BLP merupakan tingkat realisasi dari pengalaman secara konkrit hasil pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan peserta sehingga terwujud kristalisasi integrasi pengamalan yang ikhlas kehadhirat Allah SWT.  Jenjang  BLP adalah peserta yang telah mengikuti evaluasi  tingkat PS-3 dan dinyatakan layak naik ke BLP.  Peserta diwajibkan menyusun, membuat dan mengajukan makalah/karya tulis/Project Proposal dengan judul niat jenjang BLP kepada Pembina SB.  Selama menunggu panggilan Himbauan untuk persiapan naik ke jenjang BLP, peserta diwajibkan tetap berlatih di jenjang PS-3  untuk medapatkan pengesahan,  kemudian peserta yang  telah melalui proses Himbauan langsung oleh Pembina,  selanjutnya peserta membuat pernyataan tertulis untuk menentukan sikap di hadapan Pembina  siap  duduk pada jenjang BLP  (waktunya tak terbatas).   Didalam jenjang BLP diharapkan diri pribadi peserta benar-benar telah   sadar sebagai hamba Allah,  yang telah mampu bertindak bagaikan orang tua yang kaya pengalaman, mengerti kejadian-kejadian didunia dan berikrar akan mengamalkan pengetahuan dan kemampuannya  untuk kemanusiaan dan lingkungan hidupnya dengan metoda duduk Tafakur BLP (proses perenungan).  Porsi latihan tidak terbatas.  Kemudian dalam pri-kehidupan sehari-harinya peserta dapat mengamalkan segala kemampuan,  pengalaman dan ketrampilannya dalam bentuk yang nyata (konkrit).

10.
Satya Buana
    (SB)
Niat:  Orang tua yang siap menghadap panggilan Ilahi, penuh dengan kepasrahan dan bekal amalan yang ikhlas.

Out-put:  Tingkat Satya Buana merupakan tingkat  bagaikan orang tua yang telah siap masuk ke liang kubur (siap menghadapi sakratul maut).   Peserta yang akan masuk  di tingkat Satya Buana  harus melalui keputusan Badan Musyawarah yang anggotanya ditunjuk dan dipimpin oleh Pembina SB.   Peserta diwajibkan menyusun, membuat dan mengajukan makalah/karya tulis/Project Proposal dengan judul niat jenjang Satya Buana kepada Pembina SB.  Selama menunggu panggilan Himbauan naik ke jenjang Satya Buana,  peserta diwajibkan tetap berlatih di jenjang  BLP  untuk menunggu keputusan,  kemudian peserta yang  telah melalui proses Himbauan langsung oleh Pembina,  selanjutnya membuat pernyataan tertulis untuk menentukan sikap di hadapan Pembina  siap  duduk pada jenjang  Satya Buana  (waktunya tak terbatas).    Setelah peserta mendapat pengukuhan  dari hasil musyawarah tim Pembina,  maka ia akan diberikan haknya duduk di jenjang Satya Buana  dengan melakukan porsi latihan tak terbatas yaitu Duduk Tafakur Satya Buana.  Diharapkan dalam  diri pribadi  peserta akan lahir kesadaran yang hakiki  sebagai  insan hamba Allah,  bahwa saat ini ia bagaikan  orang tua yang telah siap menghadapi panggilan Ilahi,  penuh dengan kepasrahan dan kesabaran dengan  berbekal amal-ibadah yang  telah dikerjakannya selama hidup di dunia  penuh dengan  keikhlasan  (Fitrah).








Tidak ada komentar:

Posting Komentar