OTAK TIGA
DIMENSI (OTAK THREE IN ONE)
SEBUAH DIALOGIS
MENGGALI DAN MELENJITKAN POTENSI
DIRI
Bengkulu : Juni 2012.
Inspirator : Nazamuddin (Anggota Senior Satya Buana)
Selain kita mengenal lebih jauh
mengenai belahan otak kiri dan otak kanan yang sudah begitu populer selama ini,
seorang ahli Neurologi
bernama Paul Mac Lean, Direktur Laboratorium Evolusi dan Tingkah
Laku Otak, Nasional Institute of
Mental Health of America, yang sudah lebih dari 50
tahun mencoba menjelaskan tentang “Otak
Tiga Dimensi alias Otak 3-in-1”.
Menurut Paul, manusia dikaruniai otak komplet yang mencakup tiga
jenis evolusi yaitu “Otak Reptil,
Otak Mamalia Tua, dan Otak
Mamalia Baru (Neokorteks)”. Inilah
integrasi antara Perangkat Keras (“Hardware”) tercanggih yang bisa berfikir sangat
rumit namun sekaligus memiliki potensi “kekacauan” yang tinggi akibat berkumpulnya tiga jenis
otak di kepala kita.
Jadi, “Otak Reptil-lah” yang membuat kita bisa memiliki rutinitas dan
membentuk kebiasaan, tetapi juga bisa
sangat menyulitkan karena kebiasaan buruk kita---yang bersifat kaku dan sulit
diubah ini---pun bersemayam disini.
Kemudian “Otak Mamalia Tua”
membuat manusia bisa merasakan
kelembutan dan sifat ingin merawat atau memelihara atau melindungi
seperti sifat makhluk mamalia lainnya.
Namun otak ini juga yang menyebabkan keinginan kita untuk melakukan
agresi atau perlawanan dalam upaya membela diri dan mendominasi (sifat ingin lebih unggul). Rasa takut pun terekam disini. “Otak
Mamalia Tua” yang disebut
dengan dengan “Sistem Limbik’.
Yang terakhir adalah “Otak Mamalia
Baru” atau “Neokorteks” tempat berlangsungnya “analisa,
logika, kreativitas, dan intuisi” yang seharusnya kita gunakan untuk
mengarahkan kecenderungan kedua otak lainnya.
Perjuangan yang perlu kita lakukan adalah menggunakan ke tiga otak ini “dengan
sengaja”, untuk memutuskan menjadi manusia yang baik dan
berguna sekaligus mengatasi sifat-sifat kebinatangan yang diwariskan oleh kedua
otak terdahulu. Inilah perjuangan
terbesar yang harus kita lakukan, yaitu
jihad kita sebagai khalifah di muka bumi ini.
Demikian Nabi pernah bersabda:
“Perang
terbesar adalah perang melawan hawa nafsu (diri sendiri)” (HR. Bukhari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar